Ketahanan Pangan Peduli Covid

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sembako Peduli Covid

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 30 April 2020

Kisah Hikmah




==================================
DIKISAHKAN bahwa saat menjelang waktu berbuka puasa, Imam Malik Bin Anas menangis tersedu-sedu. Para muridnya keheranan dengan apa yang dilakukan oleh gurunya itu.

Kemudian mereka bertanya, “Wahai Guru, kenapa anda menangis tersedu-sedu?”

“Aku malu kepada Rasulullah ï·º Beliau adalah manusia terbaik yang menu berbuka puasanya hanya sedikit namun amalnya begitu banyak. Sedangkan aku adalah manusia yang hidangan berbuka puasanya sangat banyak namun amalku hanya sedikit.”

Tentu kisah nyata tersebut bukan menggambarkan sosok Imam Malik sebagai orang yang doyan makan atau yang semisalnya.

Justru kisah itu menggambarkan betapa tawadhu’ dan kuatnya ikatan emosional beliau dengan sang manusia terbaik, Rasulullah ï·º.

Imam Malik selama hidupnya dikisahkan tidak pernah mau buang hajat di wilayah kota Madinah karena demi menghormati jasad Nabi Muhammad ï·º dikebumikan di Bumi Madinah. Beliau rela keluar Kota Madinah jika tuntutan buang hajat itu datang.

Bahkan beliau dikisahkan juga tidak pernah mau menaiki kuda atau kendaraan lainnya juga tidak pernah memakai sandal jika sudah berada di Madinah.

Lagi-lagi hal itu beliau lakukan karena rasa hormat, cinta dan takdhim kepada Rasulullah ï·º.
Hari ini kita banyak saksikan contoh yang begitu berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh Imam Malik.

Jangankan mencontoh ketakdiman Imam Malik yang agak berat tersebut, untuk meniru cara berbuka puasa sajanya nampaknya kita masih kesulitan.

Imam Malik menangis karena malu kepada Nabi Muhammad ï·º. Orang tak akan punya rasa malu manakala mereka tidak memiliki “cermin” untuk berkaca diri.

Sebaik-baik cermin adalah perihidup para kaum salaf solihin. Dan yang terbaik tentu saja bercermin kepada perihidup Rasulullah ï·º sang cermin para kaum salafu sholeh.

Namun hari ini kita seolah kehilangan cermin. Atau bahkan mungkin salah memasang cermin.
Yang kita jadikan cermin bukan Rasulullah ï·º dan para salaf sholeh namun para publik figur bentukan media. Kebanyakan orang tidak memahami adab dan ilmu melainkan hanya bermodal popularitas dan pengaruh di dunia media sosial.

Hingga apapun gaya hidup mereka kini kita tiru. Mulai cara ngabuburit hingga cara berbukanya kita jadikan kiblat. Di saat wabah pandemi yang makin memiskinkan rakyat tentu kita dituntut memiliki empati kepada sesama.

Apatah lagi di bulan Ramadhan yang memiliki misi edukasi berupa empati dan simpati sosial. Dan salah satu bentuk empati sederhana adalah berbuka puasa secara beradab.
Jika kita kesulitan untuk meniru kesederhanaan Rasulullah ï·º dalam ihwal menu berbuka puasa yang hanya berupa air putih dan kurma saja, setidaknya ada adab yang masih bisa kita lakukan.

Berbagai menu berbuka yang variarif yang tersaji di meja makan baiknya dinikmati secara pribadi bersama keluarga saja.

Jangan lantas memfotonya dan membaginya di ruang publik media sosial demi berempati kepada mereka yang mungkin tak bisa menikmati hidangan berbuka puasa karena berbagai alasan yang menyertainya.

Ada satu wasiat penting dari Rasulullah ï·º yang patut kita renungi di zaman ini. Rasulullah ï·º pernah berwasiat kepada sahabatnya, “Wahai Abu Dzar ! Jika kamu masak sayur, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu.” (HR. Muslim)

Dan hadis yang serupa yang menyatakan, “Janganlah kamu menyakiti tetanggamu dengan bau masakan kuah yang direbus di dalam periukmu, kecuali kamu memberi kuah kepada tetanggamu sekedarnya.”
Di era media sosial ini tentu yang bisa “mengendus” bau hidangan kita bukan hanya tetangga dalam lingkup sekampung namun seluruh dunia karena kita sudah hidup di zaman digital tanpa sekat fisik geografis.

Dan bagi kalangan yang kesulitan berbuka puasa, tentu unggahan foto atau video menu berbuka puasa lebih “menyakitkan” hati daripada sekedar bau masakan. Sebab unggahan itu lebih nyata dan lebih menggugah selera daripada sekedar bau masakan.

Maka menjadi manusia yang adil dan beradab tidak melulu lewat tindakan yang besar. Bahkan lewat cara sederhana semisal berbuka puasa pun kita bisa menerapkannya. Karena termasuk dikatakan adil manakala kita mampu menempatkan hak dari sesuatu sesuai kapasitas dan tempat yang layak bagi sesuatu itu.

Di saat pandemi wabah yang makin menyulitkan beban hidup rakyat itu kita harus bisa adil dalam menempatkan sikap dan laku kita.

Jaga empati dan simpati kepada sesama semisal dengan tidak melakukan swafoto hidangan berbuka kita adalah salah satu bentuk kita bisa berbuat adil karena mampu membaca keadaan zaman.
Mari jadikan Ramadhan ini sebagai madrasah perubah diri agar bisa menjadi insan yang beradab. Wallahu A’lam Bis Showab.*

===============================

Bupati Malang Sebut Bantuan BMH Bisa Mempercepat Penanganan Corona


Bupati Malang Sebut Bantuan dari BMH Bisa Mempercepat Penanganan Korona



Bupati Malang HM Sanusi mengapresiasi bantuan ratusan APD (alat pelindung diri), hingga ratusan dus minuman bernutrisi dari BMH (Baitul Maal Hidayatullah) Malang. 

Bantuan seperti inilah yang dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Malang.

Sanusi mengatakan, setiap harinya, nakes bersinggungan dengan pasien positif korona, maupun mereka yang suspect korona.

“Di mana mereka berpotensi untuk tertular. Maka dari itu bantuan ini saya rasa cukup bermanfaat bagi tenaga medis agar tetap aman saat menjadi garda terdepan penanganan Covid-19,” kata Sanusi.
Dia pun berharap, bantuan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para nakes. “Supaya tetap sehat dan bugar saat bertugas,” tukasnya.

Untuk diketahui, Rabu (29/4) BMH Malang telah menyerahkan sejumlah bantuan berupa APD dan makanan dan minuman bernutrisi.

Bantuan tersebut diserahkan langsung ke bupati Malang, HM Sanusi di Pendapa Kabupaten Malang, Kecamatan Kepanjen.


Bagikan Paket Buka Puasa Untuk Muallaf


Bagikan Paket Buka Puasa untuk Muallaf Baduy



Sebagai Laznas dengan core program dakwah dan pendidikan yang di antaranya membina muallaf, Laznas BMH terus menguatkan program pembinaan muallaf Baduy di Kampung Ciaer, Lebak, Banten.

“Alhmdulillah BMH hari ini (29/4) telah melakukan penyaluran bantuan sembako dan buka puasa di pedalaman Muallaf Suku Baduy di kampung Ciater. Alhamdulillah sejumlah 100 muallaf berbahagia pada hari ini,” terang Kepala BMH Perwakilan Banten, Bati Andalo.

Terang saja program ini menjadi penyemangat para muallaf, mereka bahagia dan bersyukur dengan program ini.

“Terimakasih atas apa yang telah diberikan oleh BMH, semoga Allah membalas dengan rezeki yang lebih lancar,” hatur nuhun BMH, ucap Ibu Aswi salah seorang muallaf Baduy.

Pembinaan muallaf Baduy termasuk program komprehensif yang dilakukan oleh BMH, karena tak sebatas pada program karitatif, tetapi juga pemberdayaan dan spiritual. 

Di kampung muallaf yang berhasil dibangun oleh BMH telah ditugaskan beberapa dai tangguh muda dan sekarang juga masih terus menjalankan program pembangunan masjid.*


Rabu, 29 April 2020

Tips Sehat Mental Dari Psikolog

Inilah Tips Sehat Mental di Masa Pandemi dari Psikolog

“Selain itu, kita juga perlu kritis membaca berita di media, karena tidak jarang media tertentu bisa membuat pembaca terganggu, terutama berita hoaks,”



Menjaga kesehatan mental di masa pandemi coronavirus sangat penting bagi tiap orang. Itulah yang menjadi alasan bagi Forum Alumni Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (FA-AIMEP) menggelar “IG Live Series” di akun Instagram @forumalumniaimep bersama Ratih Arruum Listiyandini (Psikolog Universitas YARSI dan PhD candidate UNSW, Sydney) yang dipandu Lis Safitri (Dosen Unsoed, Purwokerto), Ahad (19/4/2020).

Dalam serial live Instagram berjudul “Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi COVID-19″ itu Ratih Arrum memberikan beberapa poin penting agar sehat mental di masa krisis corona.

“Kita perlu batasi waktu cari info corona, sebaliknya luangkan waktu untuk hal lain yang bermakna,” kata dia. “Selain itu, kita juga perlu kritis membaca berita di media, karena tidak jarang media tertentu bisa membuat pembaca terganggu, terutama berita hoaks.ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kita perlu mengenali emosi diri kenapa bisa emosi. Jangan sampai kemarahan seseorang itu terjadi hanya karena persepsi yang keliru. Persepsi keliru dapat menyebabkan ketegangan secara personal, kata dosen berkacamata tersebut.

Dia juga menjelaskan bahwa peduli diri sendiri (self care) sangat penting karena pikiran (mind) dan tubuh (body) manusia terkoneksi satu sama lain.

“Saya setuju bahwa self-care itu penting sekali sebelum caring to others,” lanjutnya.

“Jika ada yang panik berlebihan seperti orang-orang yang menyebarkan info di medsos, jangan ikutan panik. Sebaliknya, kita perlu mengkaji info yang dibagikan, apakah betul atau tidak. “Jika salah, maka kita harus memberitahukannya,” kata alumni AIMEP 2016 yang aktif publikasi di jurnal dalam dan luar negeri tersebut.

Ratih juga mengatakan bahwa alam semesta bekerja untuk sesuatu yang Allah perintahkan untuk dia. “Tidak semua hal di dunia ini bisa kita kendalikan, bisa jadi hikmahnya akan datang di kemudian hari,” lanjutnya. Bahkan, makna hidup baru bisa kita temukan setelah melakukan refleksi.

Para orang tua juga perlu menjadi supporting system bagi anak-anak agar tidak stres berlebihan. Namun itu harus dibarengi dengan kesehatan mental orang tua itu sendiri. “Jika orang tua sehat secara mental maka anak juga akan sehat,” pungkasnya.

Serial Live Instagram ini mendapatkan apresiasi dari dalam dan luar negeri. Rowan Gould, Manager Program AIMEP berbasis di Melbourne, menyambut positif diskusi ini. “Banyak info bermanfaat dalam sesi diskusi ini,” kata Rowan yang juga peneliti di The University of Melbourne.(*)

Tips Aktivis muslimah Mengisi Masa Lock Down Di Rumah


Tips Aktivis Muslimah Mengisi Masa Lockdown di Rumah

Sabriati Aziz juga menyarankan para Muslimah atau ibu agar membangun suasana rileks dalam keluarga.  


Di masa-masa lockdown, pembatasan jarak sosial saat ini, tentu banyak aktivis yang terbatas pergerakannya. Begitu pula yang dirasakan oleh para Muslimah yang biasa aktif di luar rumah, misalnya.

Lalu, bagaimana caranya agar Muslimah tersebut tetap bisa berkarya atau berproduktif meskipun harus banyak di dalam rumah saja?

Presidium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) Dr Sabriati Aziz berbagi tipsnya untuk para Muslimah.

Sabriati mengatakan, musibah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) ini adalah kehendak Allah Subhanahu Wata’ala.

“Olehnya itu, sedapat mungkin Muslimah meningkatkan iman taqwa melalui penguatan ibadah dzikir dan doa dalam rangka taqarrub ilallah,” ujar Sabriati di Depok, Jawa Barat, berbagi tips tertulisnya kepada hidayatullah.com.

Menurutnya, instruksi pemerintah bagi warga masyarakat agar berdiam di rumah merupakan ikhtiar untuk memperkecil sebaran virus tersebut.

Sehingga, tuturnya, para Muslimah atau ibu sangat berperan dalam mengatur rumah tangga melalui berbagai kegiatan.

Misalnya, tutur Sabriati, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan spiritual.

“Shalat berjamaah di rumah bersama keluarga, memperbanyak tilawah dan kajian Al-Qur’an, puasa sunnah, saling mendoakan antar sesama, dan mendoakan semua kaum Muslimin untuk selamat dari bala bencana ini. Serta lakukan amaliah lainnya misalnya sholat ghaib bagi saudara-saudari kita yang meninggal karena wabah ini,” paparnya.

Sabriati mengatakan, hal itu akan memberi kesadaran spiritualitas dan dzikrul maut dengan sangat tajam, bahwa Allah penggenggam semua urusan manusia dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ini adalah pendidikan tauhid yang sangat baik,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Sabriati, Muslimah memaksimalkan kebersamaan dengan keluarga. Membangun kedekatan secara emosional dalam membangun kasih sayang yang mungkin selama ini terlalaikan karena kesibukan di luar rumah.

“Arahkan keluarga dan anak-anak untuk mengisi hari-hari dengan produktifitas secara lahiriah. Misalnya, dengan masak bersama, membersihkan rumah, menanam, menjahit, membuat karya nyata seperti melukis, buat kaligrafi, dan lain-lain,” tambahnya berbagi tips.

Sabriati juga menganjurkan para Muslimah atau ibu agar membuat kegiatan yang bernilai mengasah intelektualitas. Seperti, membaca, kajian hadits, tafsir, shirah/sejarah, kajian sains dan keilmuan lainnya.

“Kegiatan keilmuan atau majelis dimaksimalkan melalui online. Prinsipnya semua kegiatan majelis atau halaqoh terus berjalan dengan kajian online. Kegiatan organisasi rapat atau meeting bisa tetap dilakukan secara online,” ujarnya.

Selain itu, Sabriati menilai, pembelajaran online bagi anak-anak sebagai sistem belajar di masa lockdown ini perlu diatur dengan baik.

“Dampingi anak dengan bijak agar anak mengerjakan dengan penuh tanggung jawab dan jujur sesuai amanah-amanah guru,” imbuhnya.

Menurut BMOIWI, social distancing (jarak sosial) yang diberlakukan saat ini, juga sangat terasa membawa nuansa lain, membuat seorang Muslimah tidak banyak lagi berinteraksi langsung dengan kawan-kawan dan keluarga jauh, misalnya.

“Olehnya itu, sapa dan beri kabar kebaikan kepada saudara-saudari yang penuh hikmah dan kebaikan,” ujar Sabriati berpesan.

Aktivis Muslimah peraih doktor di Universitas Ibn Khaldun Bogor ini juga menyarankan para Muslimah atau ibu agar membangun suasana rileks dalam keluarga.

Antara lain, jelasnya, dengan berolahraga bersama, beres-beres kebun dan halaman sambil berjemur –yang dalam kajian imunitas akan meningkatkan imun tubuh sehingga bisa tidak terkena virus.

Tak lupa, BMOIWI mengingatkan para Muslimah atau ibu agar menghindari berita-berita palsu/bohong alias hoax yang banyak berseliweran saat ini terkait Covid-19.

“Hindari terlalu banyak berinteraksi dengan berita-berita yang tidak jelas sumbernya yang hanya membuat stres dan hindari menyebar berita yang tidak jelas sumbernya bahkan hoax. Semoga terhindar dari stres yang akan menurunkan imunitas tubuh sendiri bahkan berpotensi mendatangkan dosa,” ujarnya berpesan.*


Tips KPAI Tumbuhkan Budaya Ramah Anak


Tips KPAI Tumbuhkan Budaya Ramah Anak di Tengah Covid-19



"Istirahat yang cukup, asupan gizi seimbang, berolahraga bersama keluarga, memberikan ASI (pada bayi), pola hidup bersih dan sehat merupakan hal positif". Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto membagikan tips menumbuhkan budaya ramah anak di tengah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).

Menurut KPAI, untuk menghadapi pandemi Covid -19, upaya menumbuhkan dan mengembangkan budaya ramah anak mesti terus dilakukan agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
“Tentu upaya pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah, namun kepeloporan masyarakat, orangtua, dan keluarga sangat menentukan,” ujar Susanto di Jakarta, Jumat (03/04/2020) dalam keterangannya.

Menurutnya, budaya adalah hasil dari proses-proses rasa, karsa dan cipta manusia.
Menurutnya, budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang atau masyarakat, dan seringkali diwariskan kepada generasi.

Lalu bagaimana membangun budaya ramah anak dalam situasi pandemi Covid-19. Berikut tips dari KPAI:

Budaya Kepeloporan

KPAI mengajak untuk menumbuhkan budaya kepeloporan di lingkungan warga demi mewujudkan lingkungan ramah anak.

“Adanya sejumlah kepeloporan RT dan RW mengkonsolidasi warganya membiasakan hidup bersih dan sehat, tanggap dan cepat mengambil langkah jika ada anggota warganya yang ODP, PDP dan Positif terpapar virus corona merupakan upaya positif,” ujarnya.

Apalagi, saat ini sebagian warga masyarakat secara sukareka mempelopori penyemprotan.
Hal ini katanya merupakan bentuk kongkret tumbuhnya rasa kolektifitas dan solidaritas masyarakat Indonesia yang selama ini mulai terkikis.

Kepeloporan ini akan menumbuhkan lingkungan warga yang sehat dan berdampak positif bagi upaya menumbuhkan budaya warga yang ramah anak.

Budaya Positif

Susanto mengatakan, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh budaya penting mempelopori tumbuhnya budaya positif untuk mencegah anak dari penularan Covid-19.

Melakukan hal-hal positif mulai hal yang sederhana, seperti; mengajak masyarakat dan anak mencegah kerumunan, serta mengimbau membudayakan hidup bersih dan sehat.
“(Ini) merupakan hal positif yang dapat menginspirasi anak,” ujarnya.

Hadirkan Keteladanan

KPAI juga mengimbau masyarakat untuk memberikan keteladanan positif terhadap anak-anak, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Jadilah orang terdekat anak yang selalu menghadirkan tauladan positif bagi mereka,” ujarnya.
Anak perlu dididik dengan pembiasaan baik dan membahagiakan, serta dapat mencegah anak dari paparan virus corona. Tingkatkan Imunitas Anak

Orangtua dan keluarga, kata Susanto, mesti konsisten menjaga dan meningkatkan imunitas anak.
Sebab, jelasnya, sistem kekebalan tubuh atau imun yang baik merupakan pelindung yang paling optimal.

“Istirahat yang cukup, asupan gizi seimbang, berolahraga bersama keluarga, memberikan ASI (pada bayi), pola hidup bersih dan sehat merupakan hal positif untuk merawat dan meningkatkan imunitas anak,” imbuhnya.

Pembelajaran Menyenangkan

Bagi para guru, KPAI meminta agar mereka memastikan pengembangan pembelajaran jarak jauh secara inovatif dan menyenangkan untuk anak.

“Anak untuk sementara waktu tetap belajar di rumah, sebagaimana anjuran pemerintah dan didampingi oleh orangtua atau dari keluarga. Tujuannya agar anak dalam menghadapi situasi Covid-19 tetap belajar, bahagia, dan tidak tertekan,” ujarnya.

Bermain Aman dan Edukatif

KPAI menilai, perlu dipastikan anak bermain secara aman dan edukatif.
“Hindari permainan yang mengandung kekerasan dan sadisme serta bentuk permainan lain yang negatif. Karena hal tersebut rentan mempengaruhi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Hindari Kerumunan

KPAI pun mengingatkan masyarakat khususnya para orangtua agar menghindarkan anak-anaknya dari kerumunan.

“Pastikan anak, tidak berada dalam kerumunan,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk menerapkan social distancing atau physical distancing sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona lebih luas, di tengah pandemi global yang mengancam keselamatan manusia termasuk usia anak.

“Maka, semua anak Indonesia harus ditumbuhkan kesadarannya dengan cara yang tepat sesuai usianya,” imbuhnya.

Teknologi dan Informasi Sehat

KPAI juga menganjurkan kepada masyarakat atau orangtua untuk memastikan anak menggunakan teknologi dan informasi secara sehat.

Kebijakan belajar di rumah saat ini, berpotensi bagi anak menggunakan teknologi dan informasi sangat tinggi.

“Maka orangtua dan keluarga mesti memastikan anak dapat mengelola waktu secara tepat, memiliki literasi dan resiliensi menggunakan gadget, serta selalu dalam pantauan dan bimbingan keluarga,” ujarnya.

Jangan Sebar Hoax

KPAI berbagi tips terakhirnya yaitu jangan sampai menyebarkan hoax, dalam hal ini terutama yang berdampak negatif terhadap anak.

“Budayakan berbagi informasi positif, edukatif, dan membahagiakan, bukan membagikan informasi hoax yang menimbulkan ketakutan bagi anak,” pungkasnya.*


Cegah Corona BMH Lakukan Penyemprotan


Cegah Corona, BMH Jatim Gerai Malang Lakukan Penyemprotan Desinfektan


Menanggulangi merebaknya virus Corona supaya tidak menyebar luas, Lembaga Amil Zakat Nasional BMH Jatimgerai Malang melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh sudut dan lingkungannya. 

Manajer operasional BMH Jatim gerai Malang Sony Abdul Karim S.PdI mengatakan bahwa BMH secara serentak melakukan bersih-bersih untuk menanggulangi merebaknya Virus Corona yang hingga kini masih menghantui masyarakat Internasional.

"Seluruh Kantor gerai BMH di kabupaten/kota se-Jatim hari ini serentak melaksanakan aksi bersih-bersih termasuk menyemprotkan desinfektan ke berbagai sudut atau ruangan kantor," Ucap Karim.

Menurut Karim, penyemprotan desinfektan akan berlanjut ke berbagai instansi atau perkantoran dan perhotelan di Malang Raya, termasuk di antaranya fasilitas publik seperti sekolahan dan masjid atau musholla. 

"Berikutnya kami juga melayani permintaan penyemprotan desinfektan untuk perkantoran atau Masjid dan mushola, hal ini kami lakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona.


 Pelayanan penyemprotan perkantoran nantinya akan koordinasi dengan dinas terkait sekaligus bisa sosialisasi kepada masyarakat tentang tatacara penanggulangan virus Covid 19," ucapnya.

Masih menurut Karim, BMH Jatim gerai Malang sebelumnya telah melakukan sosialisasi mengenali dan mewaspadai Corona Virus di lembaga swasta yang dilaksanakan kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia Cabang Malang Raya serta Dinas Kesehatan Kota Malang. 

"Sebelumnya kami sudah sosialisasi kepada corporasi yang menjadi mitra kami, tentang bagaimana mengenali dan mewaspadai Corona Virus atau Covid 19," lanjutnya. 

Karena sudah dibatasi untuk mengumpulkan masa, maka upaya melawan Corona Virus dirubah dengan spraying desinfektan. 

Spraying desinfektan ke perkantoran atau corporasi berdasarkan permintaan, namun untuk tempat ibadah seperti masjid atau musholla BMH akan datang menawarkan. 

Lebih lanjut, dikatakan Karim Lembaganya telah membentuk satgas yang dibantu relawan untuk melakukan Spraying Desinfektan. 

"Tim kami akan melakukan Spraying Desinfektan sesuai dengan lokasi yang terdata, dengan harapan upaya BMH Jatim gerai Malang bisa memberikan manfaat turut serta dalam menanggulangi pandemi Global Corona Virus," terangnya. 

BMH Jatim gerai Malang membuka donasi peduli pemberantasan Corona Virus, bantuan yang terkumpul akan dibelikan obat desinfektan serta hand sanitizer dan masker yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Donasi bisa di salurkan melalui Rekening Bank Muamalat nomor : 715 0000 964 a/n Yayasan Baitul Maal Hidayatullah, atau bisa datang di kantor BMH Jatim gerai Malang JL. Sidomakur 15 Dau Malang Telepon (0341) 462738, WA . 0851 0471 7000. (*)


Berolahraga Saat Puasa Bisa Bikin Sehat


Ternyata Berolahraga Saat Puasa Bisa Bikin Sehat



Bagi sebagian orang, berpuasa identik dengan memperbanyak beristirahat sekaligus mengurangi aktifitas yang mengeluarkan keringat.

Namun ternyata berolahraga saat sedang berpuasa justru dapat menyehatkan. Hal ini sebagaimana dianjurkan oleh para para pakar kesehatan. Olahraga yang disarankan saat berpuasa adalah yang ringan-ringan saja.

Olahraga ringan diyakini penting dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap bugar, dan puasa bisa dijalankan dengan suka cita, penuh keikhlasan.

Menurut pakar kebugaran tubuh, Allidina, waktu terbaik untuk olahraga di bulan Ramadhan yaitu beberapa saat sebelum matahari terbenam alias menjelang buka puasa.

Ia pun merekomendasikan berolahraga kurang lebih 1 jam setelah buka puasa, karena makanan telah terserap tubuh dan memberikan energi yang dibutuhkan.

Menurut instruktur fitness Zehra Allibhai, olahraga pada bulan puasa lebih bertujuan menjaga agar tubuh agar tetap bugar secukupnya, bukan untuk mencapai prestasi tertentu.

“Selama tidak membuat tubuh tersiksa, latihan fisik seperti biasa seperti strength training atau olahraga kardio yang tidak memforsir tubuh masih bisa dilakukan,” dalam Jurnal Halal 137 dikutip website resmi LPPOM MUI pada Senin (27/04/2020).

Berolahraga saat puasa pun diyakini bisa membantu tubuh membakar lemak lebih banyak yang akan berujung pada penurunan berat badan.

Disebutkan, proses pembakaran lemak dalam tubuh dikendalikan oleh sistem saraf simpatik. Saraf ini diaktifkan tubuh saat berolahraga dan kekurangan pasokan makanan.

Oleh karena itu, kombinasi puasa dan olahraga bisa memaksimalkan proses pembakaran lemak di dalam tubuh.

Sebuah penelitian menunjukkan, berpuasa selama 30 hari berturut-turut tanpa berolahraga sedikit pun bisa mengurangi kekuatan dan kebugaran tubuh.

Pada penelitian ini, para ahli mengkaji orang yang terbiasa berlatih minimal 3 hari seminggu selama 11 bulan berturut-turut, tetapi saat Ramadhan mereka libur berolahraga. Hasilnya, orang itu mengalami penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah.

Disebukan, berhenti berolahraga selama 1 bulan saat berpuasa efeknya sama dengan tidak olahraga selama 4 bulan. Sehingga, para ahli tetap menyarankan untuk berolahraga selama puasa. Tentunya, jenis, intensitas, dan bobot olahraga saat puasa perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Walaupun penting berolahraga ketika puasa, menurut pakar kesehatan dr Damar Upahita tidak semua orang boleh melakukannya.

Katanya, orang-orang yang menderita penyakit kronis, cedera, dan komplikasi tertentu tak perlu berolahraga di saat puasa. Kalau pun ingin berolahraga, lakukan dengan intensitas yang sangat ringan agar tak mengganggu kesehatan.

Saran Dr Damar, berolahraga saat puasa biasanya dilakukan 90 menit sebelum waktu buka puasa tiba. Tujuannya, supaya cadangan energi yang terbakar selama berolahraga bisa segera tergantikan demi mencegah rasa pusing dan mual yang mungkin terjadi.

Sedangkan jenis olahraga yang dapat dilakukan ketika puasa yaitu olahraga intensitas ringan sampai sedang.

Disarankan untuk menghindari olahraga dengan intensitas berat, sebab diyakini bisa menghabiskan energi dalam jumlah besar dan cepat. Olahraga yang disarankan seperti berjalan santai, yoga, bersepeda atau senam tai chi.

Makan-Minum yang Tepat

Selain mengatur pola olahraga, adalah sebuah keharusan di bulan Ramadhan memilih makanan yang tepat, khususnya ketika sahur. Pasalnya, makanan terkait erat dengan energi yang diperlukan saat berpuasa.

Alidina menyarankan smoothies sebagai cara untuk memperoleh banyak nutrisi pada -waktu singkat. Ia merekomendasikan smoothies berbahan buah-buahan, sayur, chia seed, dan selai kacang. Kemudian, protein seperti daging, telur, kacang, dan lentil akan memberi energi yang cukup untuk tubuh.

Demi menghindari tubuh kekurangan cairan, disarankan meminum air kelapa setelah olahraga. Sup juga jadi pilihan ideal ketika sahur atau buka puasa. Sebab, selain berbahan-bahan bergizi, juga memberi cairan lebih bagi tubuh.

Disarankan pula tidak langsung makan makanan berat ketika buka puasa. Hal ini untuk menjaga berat badan dan metabolisme tubuh. Lebih baik berbuka puasa dengan sejumlah kurma dan dua gelas air putih.

Menyegerakan minum air putih dapat mencegah dorongan tubuh untuk makan lebih banyak.
Pilihan lainnya yaitu makanan yang banyak mengandung air seperti buah semangka atau salad. Makanan berlemak dan yang mengandung gula terlalu tinggi sebaiknya dihindari.*



Sumbang Ratusan APD Untuk Nakes di Malang


Sumbang Ratusan APD hingga Minuman Bernutrisi Jadi Bentuk Perhatian BMH untuk Nakes di Kabupaten Malang

Bupati Malang HM Sanusi saat menerima bantuan APD dari BMH Malang

KABUPATEN MALANG – Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Malang menyerahkan sejumlah bantuan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Malang untuk penanganan pasien korona.
Bantuan tersebut diserahkan melalui Bupati Malang, HM Sanusi di Pendapa Kabupaten Malang di Kecamatan Kepanjen, Rabu (29/4).

Manajer Operasional BMH Jawa Timur Wilayah Malang, Soni Abdul Karim merinci bantuan tersebut berupa 250 Alat Pelindung Diri (APD), 1000 masker, serta 200 sarung tangan. Selain itu, ada juga bantuan nutrisi untuk tenaga kesehatan. Mulai dari lima kardus kurma, 100 botol sari kurma, serta lima kardus susu murni.

“Jadi selain memberikan alat pelindung, kami juga memberikan nutrisi agar tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan tetap sehat,” kata Abdul kepada Radar Malang.

Ia juga menjelaskan, bantuan ini merupakan hasil sumbangan dari masyarakat sejak awal April lalu.
“Jadi sejak awal April sudah terkumpul Rp 50 juta dan kami serahkan semua untuk tenaga kesehatan supaya tetap semangat dalam menanggulangi pandemi ini,” kata ia.

Selain bantuan APD dan minuman dan makanan bernutrisi, BMH berencana membagikan sembako kepada 1000 Kepala Keluarga (KK) di Malang Raya.

“Sekarang sudah ada 400 (paket sembako). Semoga setelah ini (bisa mencapai) 1.000 paket sembako, lalu kami distribusikan ke warga terdampak Covid-19,” tukasnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa, sampai saat ini, BMH masih membuka pintu donasi. Adapun, sumbangan bisa disalurkan melalui nomor rekening 7150000964 atas nama Yayasan BMH.

#BMHJatimGeraiMalang

BMH Tebar Paket Ramadhan


BMH Tebar Paket Ramadhan Untuk Dai Dan Guru Ngaji



#Day5 : Laznas BMH Tebar Paket Ramadhan Untuk Dai dan Guru Ngaji
Pada Ekspedisi ke-5 Selasa 29/04/20, Tim Relawan BMH mendistribusikan 790 paket Ramadhan untuk para dai dan guru ngaji yang ada di beberapa kota di jawa timur ,dengan Total bantuan telah tersalur 3195 paket Doa terbaik mereka untuk semua donatur yang telah menyalurkan bantuan paket ramadhan tersebut.
Hingga kini Tim Ekspedisi masih banyak membutuhkan donasi paket ramadhan berupa sembako,buka puasa & bingkisan lebaran untuk warga dhuafa terdampak pandemi Covid-19.
Laporan Video Penyaluran klik: https://youtu.be/e0FbwNNdwC0
Apresiasi Liputan Media :
2. Republika : https://bit.ly/2VItSFq
Yuk bantu saudara-saudara kita di bulan ramadhan kali ini melalui donasi anda #DariRumahAja
====================
Paket Donasi Ramadhan:
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngBuka Puasa : Rp 25.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngPaket Sembako : Rp 150.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngSarana Ibadah : Rp 150.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngLebaran Yatim : Rp 250.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngBerkah Fitrah : Rp 150.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t3d/1/16/1f4e6.pngZakat Maal : 2,5%
====================
Rekening Donasi: an. Baitul Maal Hidayatullah

Zakat : BCA : 315.061.8648
            Muamalat : 715.0000.964
            BNI : 0096.03.2742
            BRI : 0429.01.000.444.30.1

Infaq : BCA : 315.33.00000
            BNI : 0053.09.1247
            BRI : 0429.01.000.447.30.9

Donasi Ramadhan : Muamalat : 715.0000.963

Waqaf Tunai : BSM : 700.477.8787
                        Mandiri : 144.00.054.787.0

Beasiswa Anak Indonesia : BRI : 0051.01.026747.50.4


====================


Mari Memperbanyak Bacaan Al-Qur'an


Memperbanyak Bacaan Al-Qur'an Selama Ramadhan


"Ramadhan adalah Bulan diturunkannya Al Qur'an"

Sayang sekali rasanya kalau selama Ramadhan #dirumahaja kita tidak dapat mengkhatamkan Al Qur'an walaupun hanya sekali.

Padahal dalam suatu Riwayat Imam Syafi'i dapat mengkhatamkan Al Qur'an selama Ramadhan itu sebanyak 60 kali.

Sangat merugi sekali rasanya, kita banyak menghabiskan waktu dengan Handphone dibandingkan Al Qur'an.

Kawan, Ramadhan ini mau khatam berapa Al Qur'an?


Rekening Donasi: an. Baitul Maal Hidayatullah

Zakat : BCA : 315.061.8648
            Muamalat : 715.0000.964
            BNI : 0096.03.2742
            BRI : 0429.01.000.444.30.1
Infaq : BCA : 315.33.00000
            BNI : 0053.09.1247
            BRI : 0429.01.000.447.30.9

Donasi Ramadhan : Muamalat : 715.0000.963

Waqaf Tunai : BSM : 700.477.8787
                        Mandiri : 144.00.054.787.0

Beasiswa Anak Indonesia : BRI : 0051.01.026747.50.4


Bersama Malang Post Salurkan Sembako

BMH Bersama Malang Post Kembali Salurkan Sembako Untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
Tim BMH Jatim Gerai Malang memberikan sembako bagi warga terdampak Covid-19


Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Malang Raya menunjukkan bahwa pandemi ini masih berlanjut, sehingga semakin banyak masyarakat yang terkena dampak ekonomi wabah tersebut.

LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah bersama Malang Post kembali menyalurkan paket sembako untuk masyarakat terdampak, kali ini untuk para, dhuafa, ustadz dan petugas kebersihan di desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu, Senin (27/4).

"Ini merupakan kegiatan rutin kita, setelah sebelumnya juga kita telah membagikan paket sembako kepada masyarakat khususnya lansia terdampak COVID 19 di beberapa wilayah di Kota Malang," kata Sony Abdul Karim S.PdI., Manajer Operasional BMH Jatim Gerai Malang kepada Malang Post.

Sementara itu, pada pekan ini BMH juga telah menjadwalkan untuk memberikan kepedulian terhadap relawan serta para kader posyandu disabilitas di Desa Bedali Lawang.

"Insya Allah kami salurkan pada Kamis pekan ini untuk para kader posyandu disabilitas di desa Bedali, untuk logistik sudah ada, tinggal masalah waktunya menyesuaikan jadwalnya," ujar Karim
Lebih lanjut, BMH juga telah menyiapkan bantuan untuk para kader yang selama ini menjadi binaan BMH. Hal ini juga merupakan salah satu prioritas utama bagi BMH karena juga menjadi bagian masyarakat yang terkena dampak.

"Selain memberikan kepedulian kepada kader posyandu Disabilitas, BMH juga bakal memberikan paket sembako kepada kader posyandu jiwa Desa Wonorejo Singosari," pungkasnya. (*)


Bagi yang mau berdonasi untuk saudara kita yang sedang terdampak covid-19 atau mau sedekah program Ramadhan silahkan datang ke kantor kami di JL. Sidomakmur No.15, Sengkaling, Mulyoagung, Kec. Dau, Malang, Jawa Timur 65151. 
Atau bisa menghubungi via WA : 0851-0471-7000,dan bisa melalui rekening resmi kami 

Rekening Donasi: an. Baitul Maal Hidayatullah

Zakat : BCA : 315.061.8648
            Muamalat : 715.0000.964
            BNI : 0096.03.2742
            BRI : 0429.01.000.444.30.1
Infaq : BCA : 315.33.00000
            BNI : 0053.09.1247
            BRI : 0429.01.000.447.30.9

Donasi Ramadhan : Muamalat : 715.0000.963

Waqaf Tunai : BSM : 700.477.8787
                        Mandiri : 144.00.054.787.0

Beasiswa Anak Indonesia : BRI : 0051.01.026747.50.4

Bagi yang telah Berdonasi Kami banyak ucapkan terimah kasih.

#BMHJatimGeraiMalang












































































Mari Perbanyak Sedekah


PERBANYAK SEDEKAH SAAT MUSIM WABAH



Manfaatkan donasi transfer #DariRumahAja
Bulan Ramadhan adalah bulan berbagi. Yuk bantu saudara-saudara kita merasakan keceriaan bulan ramadhan di tengah wabah Covid-19 ini dengan berdonasi #DariRumahAja
Laznas BMH melalui Program Ekspedisi 30 Hari Ramadhan Total Kebaikan siap menyalurkan bantuan para dermawan dari rumah ke rumah.
Kami juga mengajak para dermawan untuk terus menggapai peluang-peluang amal ibadah di Bulan Suci Ramadhan 1441 H melalui Zakat, Infaq dan Sedekah Terbaik Anda.
==============
Paket Program Ramadhan 1441 H:
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngDompet Peduli: Rp 10.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngBuka Puasa: Rp 25.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngBerkah Fitrah: Rp 35.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngPaket Sembako: Rp 150.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngSenyum Yatim & Dhuafa: Rp 250.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngLebaran Dai & Santri: Rp 250.000
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5c/1/16/262a.pngZakat Maal : 2,5% Harta yang dimiliki

Rekening Donasi: an. Baitul Maal Hidayatullah

Zakat : BCA : 315.061.8648
            Muamalat : 715.0000.964
            BNI : 0096.03.2742
            BRI : 0429.01.000.444.30.1

Infaq : BCA : 315.33.00000
            BNI : 0053.09.1247
            BRI : 0429.01.000.447.30.9

Donasi Ramadhan : Muamalat : 715.0000.963

Waqaf Tunai : BSM : 700.477.8787
                        Mandiri : 144.00.054.787.0

Beasiswa Anak Indonesia : BRI : 0051.01.026747.50.4
============================================