Kuatkan Layanan Dakwah Pedalaman dengan Bangun Rumah Dai di
Maba Utara
Kuatkan Layanan Dakwah dengan Bangun Rumah Dai di Maba Utara |
Melangsungkan program dakwah yang sejati tentu saja harus berkesinambungan. Itulah yang selama ini dilakukan oleh Laznas BMH dalam program dakwah dan pendidikan di pedalaman.
“Alhamdulillah memasuki Ramadhan 1441 H, progress dakwah
pedalaman, membina muallaf Suku Togutil yang berada di Desa Patlean, Kecamatan
Maba Utara, Halmahera Timur, Maluku Utara, BMH kini membangun rumah dai beserta
sumur yang diperlukan, sehingga dai tangguh yang ada dapat semakin akrab dan
simultan membersamai para muallaf,” terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara,
Arif Ismail (22/4).
Keberadaan rumah dai lengkap dengan sumur ini sangat
strategis, karena selain sumber air, rumah dai ini juga nantinya akan jadi
semacam rumah singgah bagi dai yang dalam perjalanan. Maupun bagi muallaf yang
datang belajar dan berkegiatan lainnya.
“Jadi ini sangat penting karena rumah dan sumur serta kamar
mandi ini akan menjadi layanan bagi dai tamu yang berkunjung, sehingga ada
tempat istirahat. Selain juga dapat digunakan untuk membina muallaf dan warga
setempat unutk pembinaan dakwah berkesinambungan,” imbuh Arif.
Sampai saat ini pembangunan masih berlangsung.
“Alhamdulillah, terus berjalan, walau sederhana. Yang penting ada tempat
singgah setelah dari hutan.
Selama ini dai yang ditugaskan masih dipinjamkan
rumah warga di desa terdekat,” tegas Arif.
Dai Tangguh BMH yang rutin membina, Ustadz Nur Hadi mengaku
bahagia membina masyarakat pedalaman, Suku Togutil itu.
“Kami menikmati hidup bersama warga di sini dan saudara kita
yg baru masuk Islam (mualaf Togutil). Terus kami bimbing mereka utk mengenal
Islam ini, harapannya mereka kelak semakin mendalam kecintaannya terhadap agama
mulia ini, sehingga hidayah terus terpancar di bumi Halmahera ini,” ungkap Nur
Hadi yang disambut ungkapan amin oleh dai tangguh BMH lainnya, yakni Ustadz
Ahmad Komarudin.
Selain para dai, warga desa dan muallaf juga sangat
mendukung program dakwah dai tangguh BMH.
“Syukur, Alhamdulillah, ustadz-ustadz ini kase masuk
kitorang Islam, jadi kitorang bisa belajar ngaji deng sembahyang deng bersuci
lagi. Trima kasih ustadz Hadi,” ungkap Salahudin, salah seorang warga mualaf
Togutil yang mulai berbahasa Indonesia dengan terbata-bata.(*)
0 komentar:
Posting Komentar