Buka Puasa Berkah, Kuatkan Semangat Dhuafa Penghafal Quran
Ummul Quro
Buka Puasa Berkah, Kuatkan Semangat Dhuafa Penghafal Quran
Ummul Quro
|
Bercita-cita jadi penghafal Alquran, dua tahun lalu, Faizin
nekat naik kapal laut selama 18 jam dari Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur,
menuju Kota Makassar.
Selain tiket kapal. Ia hanya berbekal secarik kertas berisi
alamat dan nomor telpon. Beberapa pakaian dan sarung berbungkus kardus. Juga
tentu saja sebongkah semangat.
Keputusan yang terbilang berani untuk seorang anak berusia
12 tahun seperti Faizin, ketika itu.
Di Makassar, Faizin kemudian didaftarkan oleh salah seorang
kerabatnya menjadi salah satu penerima beasiswa BMH. Di pesantren Tahfidz Ummul
Quro, Maros.
Ramadhan tahun ini, genap 2 tahun pilihan itu dijalani oleh
Faizin di pesantren. Faizin yang awalnya masih tergagap baca tulis Alquran,
kini sudah fasih dan telah hafal 6 juz mutqin.
Pencapaian yang menggembirakan. Meski tentu saja itu
membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
Selama 2 tahun itu. Sangat jarang sekali ia bisa
berkomunikasi dengan ayah Ibunya.
Signal HP belum menjangkau kampung halamannya di desa
Golomori, Kecamatan Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Di sana, untuk dapat signal, mesti berjalan kaki ke salah
satu gunung diseberang kampung.
Celakanya, kondisi serupa juga dialami oleh Faizin di
pesantren. Untuk dapat signal HP, sulitnya sama. Signal timbul tenggelam.
“Timbulnya sesaat. Tenggelamnya lama,” ujarnya dengan
terkekeh.Sulit untuk mempertemukan kapan signal di kampung dan di
pesantrennya berjodoh.Meski demikian, bagi Faizin ini adalah konsekwensi.
Sejak
awal ia sudah menyiapkan diri untuk itu.Termasuk ketika wabah Covid-19 mengharuskan aktivitas di pesantrennya
diliburkan.Ia meminta agar tetap bisa tinggal di pesantren. Baginya,
jalan pulang adalah tabu sebelum cita-citanya menjadi seorang hafidz bisa
terwujud.
Karena ia tahu, tiket kapal 2 tahun lalu pun hanya patungan
kebaikan dari kerabatnya yang lain.
Tidak ingin ia membebani kedua orang tuanya yang masih harus
berpeluh sebagai buruh tani untuk menghidupi ibu dan 6 adiknya di kampung.
Di pesantren, Faizin tidak sendiri. Ada beberapa teman-teman
Faizin yang juga kondisinya sama. Tidak bisa pulang. Dan menjalani giat
ramadhan di Pesantren
Alhamdulillah. Di hari pertama puasa Ramadhan (24/4/2020).
Tim Baitul Maal Hidayatullah Sulawesi-Selatan menyampaikan paket sembako untuk
melengkapi buka dan sahur para santri selama ramadhan di Pesantren Tahfidz
Ummul Quro .
Faizin tersenyum dan menyampaikan rasa syukur.
“Alhamdulillah, terimakasih BMH, sukses dan jaya selalu, semoga berkah bagi
seluruh donatur BMH,” ucapnya.
“Semoga perhatian kita kepada mereka, menambah berkah
ramadhan kita tahun ini. Aamiin,” tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi
Selatan, Syamsuddin.(*)
0 komentar:
Posting Komentar