Rabu, 29 April 2020

Tips Aktivis muslimah Mengisi Masa Lock Down Di Rumah


Tips Aktivis Muslimah Mengisi Masa Lockdown di Rumah

Sabriati Aziz juga menyarankan para Muslimah atau ibu agar membangun suasana rileks dalam keluarga.  


Di masa-masa lockdown, pembatasan jarak sosial saat ini, tentu banyak aktivis yang terbatas pergerakannya. Begitu pula yang dirasakan oleh para Muslimah yang biasa aktif di luar rumah, misalnya.

Lalu, bagaimana caranya agar Muslimah tersebut tetap bisa berkarya atau berproduktif meskipun harus banyak di dalam rumah saja?

Presidium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) Dr Sabriati Aziz berbagi tipsnya untuk para Muslimah.

Sabriati mengatakan, musibah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) ini adalah kehendak Allah Subhanahu Wata’ala.

“Olehnya itu, sedapat mungkin Muslimah meningkatkan iman taqwa melalui penguatan ibadah dzikir dan doa dalam rangka taqarrub ilallah,” ujar Sabriati di Depok, Jawa Barat, berbagi tips tertulisnya kepada hidayatullah.com.

Menurutnya, instruksi pemerintah bagi warga masyarakat agar berdiam di rumah merupakan ikhtiar untuk memperkecil sebaran virus tersebut.

Sehingga, tuturnya, para Muslimah atau ibu sangat berperan dalam mengatur rumah tangga melalui berbagai kegiatan.

Misalnya, tutur Sabriati, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan spiritual.

“Shalat berjamaah di rumah bersama keluarga, memperbanyak tilawah dan kajian Al-Qur’an, puasa sunnah, saling mendoakan antar sesama, dan mendoakan semua kaum Muslimin untuk selamat dari bala bencana ini. Serta lakukan amaliah lainnya misalnya sholat ghaib bagi saudara-saudari kita yang meninggal karena wabah ini,” paparnya.

Sabriati mengatakan, hal itu akan memberi kesadaran spiritualitas dan dzikrul maut dengan sangat tajam, bahwa Allah penggenggam semua urusan manusia dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ini adalah pendidikan tauhid yang sangat baik,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Sabriati, Muslimah memaksimalkan kebersamaan dengan keluarga. Membangun kedekatan secara emosional dalam membangun kasih sayang yang mungkin selama ini terlalaikan karena kesibukan di luar rumah.

“Arahkan keluarga dan anak-anak untuk mengisi hari-hari dengan produktifitas secara lahiriah. Misalnya, dengan masak bersama, membersihkan rumah, menanam, menjahit, membuat karya nyata seperti melukis, buat kaligrafi, dan lain-lain,” tambahnya berbagi tips.

Sabriati juga menganjurkan para Muslimah atau ibu agar membuat kegiatan yang bernilai mengasah intelektualitas. Seperti, membaca, kajian hadits, tafsir, shirah/sejarah, kajian sains dan keilmuan lainnya.

“Kegiatan keilmuan atau majelis dimaksimalkan melalui online. Prinsipnya semua kegiatan majelis atau halaqoh terus berjalan dengan kajian online. Kegiatan organisasi rapat atau meeting bisa tetap dilakukan secara online,” ujarnya.

Selain itu, Sabriati menilai, pembelajaran online bagi anak-anak sebagai sistem belajar di masa lockdown ini perlu diatur dengan baik.

“Dampingi anak dengan bijak agar anak mengerjakan dengan penuh tanggung jawab dan jujur sesuai amanah-amanah guru,” imbuhnya.

Menurut BMOIWI, social distancing (jarak sosial) yang diberlakukan saat ini, juga sangat terasa membawa nuansa lain, membuat seorang Muslimah tidak banyak lagi berinteraksi langsung dengan kawan-kawan dan keluarga jauh, misalnya.

“Olehnya itu, sapa dan beri kabar kebaikan kepada saudara-saudari yang penuh hikmah dan kebaikan,” ujar Sabriati berpesan.

Aktivis Muslimah peraih doktor di Universitas Ibn Khaldun Bogor ini juga menyarankan para Muslimah atau ibu agar membangun suasana rileks dalam keluarga.

Antara lain, jelasnya, dengan berolahraga bersama, beres-beres kebun dan halaman sambil berjemur –yang dalam kajian imunitas akan meningkatkan imun tubuh sehingga bisa tidak terkena virus.

Tak lupa, BMOIWI mengingatkan para Muslimah atau ibu agar menghindari berita-berita palsu/bohong alias hoax yang banyak berseliweran saat ini terkait Covid-19.

“Hindari terlalu banyak berinteraksi dengan berita-berita yang tidak jelas sumbernya yang hanya membuat stres dan hindari menyebar berita yang tidak jelas sumbernya bahkan hoax. Semoga terhindar dari stres yang akan menurunkan imunitas tubuh sendiri bahkan berpotensi mendatangkan dosa,” ujarnya berpesan.*


0 komentar:

Posting Komentar