Inilah Tips Sehat Mental di Masa Pandemi dari Psikolog
“Selain itu, kita juga perlu kritis membaca berita di media, karena tidak jarang media tertentu bisa membuat pembaca terganggu, terutama berita hoaks,”
Menjaga kesehatan mental di masa pandemi coronavirus sangat
penting bagi tiap orang. Itulah yang menjadi alasan bagi Forum Alumni
Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (FA-AIMEP) menggelar “IG Live
Series” di akun Instagram @forumalumniaimep bersama Ratih Arruum Listiyandini
(Psikolog Universitas YARSI dan PhD candidate UNSW, Sydney) yang dipandu Lis
Safitri (Dosen Unsoed, Purwokerto), Ahad (19/4/2020).
Dalam serial live Instagram berjudul “Menjaga Kesehatan
Mental di Masa Pandemi COVID-19″ itu Ratih Arrum memberikan beberapa poin
penting agar sehat mental di masa krisis corona.
“Kita perlu batasi waktu cari info corona, sebaliknya luangkan
waktu untuk hal lain yang bermakna,” kata dia. “Selain itu, kita juga perlu
kritis membaca berita di media, karena tidak jarang media tertentu bisa membuat
pembaca terganggu, terutama berita hoaks.ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kita perlu mengenali
emosi diri kenapa bisa emosi. Jangan sampai kemarahan seseorang itu terjadi
hanya karena persepsi yang keliru. Persepsi keliru dapat menyebabkan ketegangan
secara personal, kata dosen berkacamata tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa peduli diri sendiri (self care)
sangat penting karena pikiran (mind) dan tubuh (body) manusia terkoneksi satu
sama lain.
“Saya setuju bahwa self-care itu penting sekali
sebelum caring to others,” lanjutnya.
“Jika ada yang panik berlebihan seperti orang-orang yang menyebarkan
info di medsos, jangan ikutan panik. Sebaliknya, kita perlu mengkaji info yang
dibagikan, apakah betul atau tidak. “Jika salah, maka kita harus
memberitahukannya,” kata alumni AIMEP 2016 yang aktif publikasi di jurnal dalam
dan luar negeri tersebut.
Ratih juga mengatakan bahwa alam semesta bekerja untuk
sesuatu yang Allah perintahkan untuk dia. “Tidak semua hal di dunia ini bisa
kita kendalikan, bisa jadi hikmahnya akan datang di kemudian hari,” lanjutnya.
Bahkan, makna hidup baru bisa kita temukan setelah melakukan refleksi.
Para orang tua juga perlu menjadi supporting system bagi
anak-anak agar tidak stres berlebihan. Namun itu harus dibarengi dengan
kesehatan mental orang tua itu sendiri. “Jika orang tua sehat secara mental
maka anak juga akan sehat,” pungkasnya.
Serial Live Instagram ini mendapatkan apresiasi
dari dalam dan luar negeri. Rowan Gould, Manager Program AIMEP berbasis di
Melbourne, menyambut positif diskusi ini. “Banyak info bermanfaat dalam sesi
diskusi ini,” kata Rowan yang juga peneliti di The University of Melbourne.(*)
0 komentar:
Posting Komentar