Ketahanan Pangan Peduli Covid

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sembako Peduli Covid

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 Mei 2020

Bayar Zakat, Di BMH AJA !


Bayar Zakat di BMH Jatim Gerai Malang Lebih Mudah



Sebagai lembaga untuk melayani umat Islam dalam berbagi rezeki melalui sedekah dan infak serta zakat, BMH Jatim gerai Malang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menunaikan kewajiban zakatnya. 

Manager operasional BMH Jatim gerai Malang Sony Abdul Karim menjelaskan, saat ini tren positif dalam penggunaan uang elektronik dalam hal berbelanja ataupun memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk diantaranya membayar sedekah infak maupun zakat bisa di lakukan dengan cara digital.

"Kami dari BMH Jatim gerai Malang memberikan peluang serta layanan kemudahan dalam berdonasi untuk membantu masyarakat di saat sulit seperti ini," terang Karim pada TIMES Indonesia, Kamis (21/5).

Menurut dia, pembayaran melalui digital untuk zakat infak dan sedekah ke BMH Jatim gerai Malang bisa melalui scan kode ataupun layanan menggunakan fitur ovo. 

"Donasi digital memudahkan masyarakat bersedekah ataupun membayar zakat dari rumah kapan saja dan tentunya hal ini memudahkan kita semua supaya lebih aman dan terukur transparansinya," kata Karim. 

Pembayaran donasi kemanusiaan termasuk membayar zakat infak sedekah melalui digital dapat mengoptimalkan untuk menjadi jaringan pengaman sosial bagi kelompok rentan dan kurang mampu terdampak covid- 19 sekaligus bisa memulihkan perekonomian di Indonesia. 

"Mari kita berzakat, berinfaq dan bersedekah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Disaat krisis dan terjadinya wabah ini insyaallah pahalanya semakin berlipat terlebih sekarang ini merupakan bulan Ramadan," imbuhnya. 

Lebih lanjut Karim menghimbau kepada masyarakat  dan mampu untuk segera membayar zakat  menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. 

"Tahun ini semua masyarakat tentunya terdampak akibat Coronavirus, yang belum tahu Sampai kapan hal ini bisa normal, namun yang paling penting kita harus memberikan kepedulian kepada masyarakat khususnya yang masih hidup dibawah garis kemiskinan," terang dia. 

Untuk layanan donasi kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan termasuk diantaranya jemput zakat, BMH Jatim gerai Malang menyiapkan call center di 0851 0471 7000. Sedangkan untuk transfer donasi bisa langsung di rekening Bank Muamalat nomor 715 0000 964 atas nama yayasan Baitul Maal Hidayatullah. 

Bisa juga datang ke kantor BMH Jatim gerai Malang Jl Sidomakur 15 Dau Malang. "Kami melayani masyarakat yang akan membayar zakat infak dan sedekah setiap hari sampai dengan malam takbiran," jelasnya. (*)


Jumat, 22 Mei 2020

Petunjuk Shalat ied Di Rumah


Inilah Petunjuk Shalat `Ied di Rumah dari Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar



Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar yang dipimpin oleh Al Imam Al Akbar Syeikh Ahmad Ath Thayyib Syeikh Al Azhar merilis penjelasan untuk umat Islam seluruh dunia mengenai shalat ‘ied dalam situasi menyebarnya virus Corona. Hal itu dilakukan dalam rangka tanggung jawab berkenaan dengan masalah syari’at. Sebagaimana dilansir situs Al Azhar.eg pada Ahad (17/5/2020).

Demikianlah naskah penjelasan dari Ha’iah Kibar Ulama Al Azhar Asy Syarif berkenaan dengan palaksanaan shalat `ied di masa pandemi Covid- 19:

Alhamdulillah dan shalawat serta salam kepada Sayyidina Rasulillah, amma ba’du:
Bertolak dari berlangsungnya kondisi penyebaran penularan virus Corona (Covid- 19) juga berdasarkan informasi medis secara mutawatir  bahwasannya bahaya yang mendasar adalah mudah dan cepatnya penularannya, sedangkan kerumunan merupakan sebab langsung penularan wabah bahaya ini. Ketika syari’at datang dengan mewujudkan maslahat bagi manusia baik dunia dan akhirat serta mencegah kerusakan bagi mereka. 

Dan tatkala tujuan paling agung syari’at adalah menjaga jiwa dari setiap mara bahaya dan tatkala pandemik yang sedang menjangkiti manusia merupakan kedaruratan yang menyebabkan keringanan pada sebagian kewajiban syari’at dan disebabkan bahaya penyebarannya dan beserta penerapan hukum-hukum darurat pada penyelenggaraan shalat `ied. Juga bertolak pada penutupan sementara untuk masjid-masjid dan pelarangan kerumuman. Juga bertolak dari keudzuran dalam menerapkan langkah-langkah penjagaan di tempat-tempat shalat serta lapangan terbuka, sedangkan bahaya itu masih tetap ada, maka Hai’ah Kibar Ulama –bertolak dari tanggung jawabnya dalam syari’at menyampaikan kepada para pemangku kebijakan di seluruh dunia bahwasannya:

Boleh menyelenggarakan shalat Idul Fitri yang diberkahi di rumah-rumah, dengan cara shalat sesuai dengan shalat `ied, hal itu karena adanya udzur yang mencegah untuk diselenggarakannya di masjid-masjid atau di tempat-tempat terbuka. Dan diperbolehkan seorang laki-laki melaksanakannya secara berjama’ah dengan keluarganya, sebagaimana dibolehkan juga seorang melaksanakannya secara sendirian. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi:

Dari Ubaid bin Abu Bakr bin Anas bin Malik pelayan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sesungguhnya ia berkata,”Kala itu Anas, jika terlewatkan baginya shalat `ied bersama imam, maka ia mengumpulkan keluarganya dan melaksanakan shalat bersama mereka seperti shalat imam di hari raya.”

Waktu shalat `ied adalah waktu shalat dhuha, dimulai dari 1/3 jam dari setelah terbitnya matahari hingga 1/3 jam sesaat sebelum adzan dhuhur. Jika telah masuk adzan dhuhur maka anda tidak melakukan shalat karena waktunya telah berlalu. Imam An Nawawi berkata,”Jika seseorang terlewat shalat `ied bersama imam, ia melaksnakan shalat secara sendirian, dan itu merupakan ada` (shalat pada waktunya, bukan qadha`) selama matahari pada posisi waktu `ied. Adapun siapa yang tidak melaksanakan shalat hingga waktu dzuhur, maka ia telah terlewatkan”

Jika seorang muslim melaksanakan shalat `ied secara sendirian atau berjama’ah dengan keluarganya di rumahnya, maka ia melaksananannya dua raka’at dengan beberapa takbir tambahan. Jumlah takbir tambahan ada tujuh di raka’at pertama setelah takbiratul ihram dan lima takbir di rakaat ke dua setelah takbir raka’at bangkit dari sujud untuk raka’at ke dua. 

Hal itu sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dari hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anha bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan takbir di `ied al fithr dan al adha di rakaat partama tujuh takbir dan di raakat ke dua lima.

Tidak disyaratkan khutbah bagi shalat `ied, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencukupkan shalat tanpa khutbah.

Dan Ha’iah Kibar Ulama menyeru kepada kaum muslimin di belahan timur dan barat untuk merendahkan diri kepada Allah di hari-hari diberkahi ini dengan doa agar diangkatnya bala’ dan bersegara dalam melakukan perbuatan kebaikan dan memperbanyak sedekah dan member pertolongan serta member dukungan kepada para pasien dan orang-orang yang membutuhkan untuk meringankan mereka yang terdampak wabah ini. 

Dan kita berdoa kepada Allah agar mengangkat bala’ ini dari seluruh umat manusia dan menjaga negeri-negeri kita dan manusia semuanya dari wabah ini dan dari berbagai macam penyakit.


BMH Peduli


Peduli Corona BMH Jatim Gerai Malang Bagikan Ribuan Paket Sembako



Program ekspedisi 30 hari Ramadhan Total Kebaikan yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah atau BMH Jatim Gerai Malang terus bergerak setiap harinya dengan memberikan kepedulian kepada masyarakat kurang mampu terdampak covid- 19. Aksi yang terbaru, BMH Jatim gerai Malang memberikan ratusan paket sembako di Karangploso dan Jabung Kabupaten Malang, Rabu (20/5). 

Manajer operasional BMH Jatim gerai Malang Sony Abdul Karim mengatakan pada pekan terakhir Ramadhan ini lembaganya masih  fokus memberikan perhatian kepada masyarakat kurang mampu khususnya lansia terdampak Coronavirus. 

"Mulai awal Ramadhan sampai dengan hari ini kami sudah membagikan paket sembako yang jumlahnya lebih dari 2.000," kata Karim. 

Kegiatan berbagi kebaikan berupa paket sembako, menurutnya selalu di kawal berbagai media massa baik cetak maupun online untuk mengabarkan kepada para donatur bahwa donasi yang diamanahkan telah tersalurkan dengan obyek penerima masyarakat yang betul-betul membutuhkan atau tepat sasaran. 

"Kita membagikan secara door to door, dengan dibantu puluhan relawan di setiap tempatnya sehingga penerima bisa tepat sasaran," tuturnya. 

Kebanyakan lansia penerima paket sembako dari BMH Jatim gerai Malang hidupnya sebatang kara, tidak memiliki anak atau keturunan dan  tidak memiliki saudara. 

Setiap paket sembako yang dibagikan berisi beras 5 kg, mie telur 3 pcs, gula pasir 1 kg, dan kue wafer 300 gram. 

Selain paket sembako, BMH Jatim gerai Malang juga memberikan perlengkapan salat berupa sarung serta pakaian laik pakai kepada masyarakat yang dikunjungi. 

Ekspedisi 30 hari Ramadhan Total Kebaikan BMH Jatim Gerai Malang di dukung penuh oleh para dermawan di malang diantaranya Keluarga besar Yani, keluarga besar Inaka dan Ibu-ibu perum Tunggul Wulung Indah. (*)


Kamis, 21 Mei 2020

Antara Lailatul Qadr, Al-Qur'an Dan keberkahan


Antara Lailatul Qodr, Al-Qur’ān dan Keberkahan



Maka beramal shaleh pada malam itu lebih baik dari pada seribu bulan yang di dalamnya tidak ada malam Lailatul Qadr 

ALLAH  Ta’āla telah menurunkan Al-Qur’ān yang di dalamnya penuh dengan keberkahan -yang berarti banyak kebaikannya- secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia di malam Lailatul Qadr yang di dalamnya juga penuh dengan keberkahan, sebagaimana firman Allah Ta’āla:

ﺇِﻧَّﺎٓ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَٰﻪُ ﻓِﻰ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣُّﺒَٰﺮَﻛَﺔٍ ۚ ﺇِﻧَّﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﻨﺬِﺭِﻳﻦَ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’ān) pada suatu malam yang penuh berkah dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS: Ad-Dukhaan [44]: 3).
As-Sa’di dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat di atas mengatakan, Allah telah menurunkan kalam terbaik pada malam terbaik -yakni malam Lailatul Qadr, sebuah malam yang banyak kebaikan dan berkahnya, dan lebih baik dari pada seribu bulan- kepada manusia terbaik. Hal ini sesuai firman Allah Ta’āla:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’ān) pada malam ketetapan.” (QS: Al-Qodr [97]: 1)

ﻛِﺘَٰﺐٌ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَٰﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻣُﺒَٰﺮَﻙٌ ﻟِّﻴَﺪَّﺑَّﺮُﻭٓا۟ ءَاﻳَٰﺘِﻪِۦ ﻭَﻟِﻴَﺘَﺬَﻛَّﺮَ ﺃُﻭ۟ﻟُﻮا۟ ٱﻷْﻟْﺒَٰﺐِ

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu yang penuh berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shaad [38]: 29).

As-Sa’di ketika menafsirkan penggalan ayat yang berarti “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah” mengatakan, yang artinya: “Di dalam Al-Qur’ān terdapat kebaikan yang banyak dan ilmu yang berlimpah. Di dalamnya terdapat petunjuk dari kesesatan, obat dari penyakit, cahaya untuk menerangi kegelapan, setiap hukum yang dibutuhkan oleh setiap mukallaf, petunjuk-petunjuk yang jelas dan pasti, sehingga menjadikannya sebagai kitab yang paling mulia di alam semesta ini semenjak Allah menciptakannya.”

Al-Qur’ān dan Lailatul Qadr di dalamnya penuh dengan keberkahan, namun keberkahannya barulah dapat diraih dan dirasakan jika keduanya didayagunakan. Berikut ini cara agar bisa meraih dan merasakan keberkahannya, dan selanjutnya bisa meraih dan merasakan keberkahan hidup.

Pertama, mentadabburi (mentafakuri) ayat-ayat Al-Qur’ān sesuai tujuan diturunkannya Al-Qur’ān untuk menambah iman, memahami kandungannya, mengambil pelajaran dan ilmu darinya, mendapatkan petunjuk darinya, lalu mengamalkan ajarannya. Allah Ta’āla berfirman:

ﻛِﺘَٰﺐٌ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَٰﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻣُﺒَٰﺮَﻙٌ ﻟِّﻴَﺪَّﺑَّﺮُﻭٓا۟ ءَاﻳَٰﺘِﻪِۦ ﻭَﻟِﻴَﺘَﺬَﻛَّﺮَ ﺃُﻭ۟ﻟُﻮا۟ ٱﻷْﻟْﺒَٰﺐِ

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah supaya mereka mentadabburi (mentafakkuri) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shaad [38]: 29).

As-Sa’di ketika menafsirkan penggalan ayat yang berarti “supaya mereka mentadabburi ayat-ayatnya” beliau mengatakan, yang artinya: “Hikmah diturunkannya Al-Qur’ān adalah agar manusia mentadabburi ayat-ayatnya, menggali ilmunya dan merenungkan rahasia dan hikmah-hikmahnya. Hanya dengan mentadabburi ayat-ayatnya, merenungkan maknanya serta memikirkannya secara terus-menerus seseorang akan mendapatkan berkah dan kebaikan yang ada di dalam Al-Qur’ān.”

Mengenai manfaat tadabbur Al-Qur’ān As-Sa’di dalam kitab tafsirnya lebih lanjut antara lain mengatakan, yang artinya: “Tadabbur Al-Qur’ān merupakan kunci ilmu pengetahuan. Dengannya segala kebaikan dan ilmu diperoleh. Dengannya iman bertambah dan tertanam dalam hati.” “Semakin meningkat intensitas tadabbur seseorang, maka bertambah pula ilmu, amal dan bashirahnya.
Sedangkan Ibnul Qoyyim dalam kitabnya Madārijus Sālikin mengatakan, yang artinya: “Tidak ada sesuatu yang paling bermanfaat dalam kehidupan dunia dan akhirat serta mendekatkan seseorang pada keselamatannya selain tadabbur Al-Qur’ān, merenungkannya secara seksama, dan memikirkan makna ayat-ayatnya.”

Kedua, melakukan berbagai ibadah dan amal shaleh, di antaranya sholat Tahajjud, membaca dan mentadabburi Al-Qur’ān, berdzikir dan memanjatkan doa kepada Allah Ta’āla di malam Lailatul Qadr. Hal ini bisa dilakukan dengan berusaha mencari Lailatul Qadr dengan istiqomah melakukan qiyamul lail di setiap malam di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. 
Di antara sepuluh malam terakhir itu salah satu dari malam ganjilnya adalah Lailatul Qadr, di mana di malam itu terdapat kebaikan yang banyak, dan malam itu lebih baik dari pada seluruh malam yang bukan Lailatul Qadr selama seribu bulan. Sehingga ibadah dan amal shaleh yang dilakukan di malam itu lebih baik dari pada ibadah dan amal shaleh yang dilakukan di setiap malam yang bukan Lailatul Qadr selama seribu bulan. Allah Ta’āla berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam ketetapan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS: Al-Qodr [97]: 3).
Terkait ayat ini kitab Tafsir Al-Jalalayn menulis, yang artinya: “(Lailatul Qadr itu lebih baik dari pada seribu bulan) yang di dalamnya tidak ada malam Lailatul Qadr nya; maka beramal shaleh pada malam itu lebih baik dari pada seribu bulan yang di dalamnya tidak ada malam Lailatul Qadr.”

Semoga di sepuluh malam terakhir Ramadhan yang salah satu malam ganjilnya adalah Lailatul Qadr, kita mau dan mampu menghidupkan malam-malamnya, terutama dengan melakukan aktivitas tadabbur Al-Qur’ān, sehingga kita bisa meraih dan merasakan keberkahan yang ada di dalam Al-Qur’ān dan Lailatul Qadr, dan selanjutnya bisa meraih dan merasakan keberkahan hidup. Aamiin. Wallahu a’lam.*


Menjemput Lailatul Qadr


Jutaan Orang Menjemput Lailatul Qadr di Makkah



Raja Arab Saudi Abdullah ada di antara jutaan jamaah itu. Ia berada di Makkah sejak Ramadhan memasuki hari kesepuluh terakhir. Lebih dari 2 juta jamaah beribadah mendekatkan diri kepada Allah di Masjidil Haram pada malam ke-27 Ramadhan, Jum’at malam (26/8).

Raja Arab Saudi Abdullah ada di antara jutaan jamaah itu. Ia berada di Makkah sejak Ramadhan memasuki hari kesepuluh terakhir.

“Taatilah perintah Allah dan jauhi segala sesuatu yang membuat-Nya marah agar mendapat belas kasih dan pengampunan dari-Nya,” kata Syeikh Saud Al Shurayim, imam dan khatib Masjidil Haram, mengingatkan para jamaah shalat Jum’at.

Sementara di Masjid Nabawi Syeikh Ali bin Abdulrahman Al Hudzaifi mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan bagi Muslim untuk mendedikasikan seluruh dirinya kepada Allah.
syeikh Al Hudzaifi juga mengingatkan Muslim akan kewajibannya untuk menunaikan zakat. sebelum shalat Idul Fitri.

Di bawah pengawasan Gubuernur Makkah Pangeran Khalid Al Faisal Kantor Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci sudah mengantisipasi membludaknya jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang diperkirakan mencapai empat juta di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Lebih dari 6.000 pekerja pria dan wanita dikerahkan pemerintah daerah Makkah untuk memperlancar jalannya ibadah para jamaah.

Pengelola kedua masjid suci juga menghadirkan sejumlah ulama dan da’i untuk memberikan berbagai pelajaran tentang Islam dan menjawab pertanyaan para jamaah. Tidak kurang dari 100 kantor fatwa di berbagai sisi Masjidil Haram dibuka untuk menjawab berbagai pertanyaan dari para jamaah dalam beberapa bahasa berbeda.

Sedikitnya 3.000 pekerja dikerahkan untuk mengatur jalan masuk dan keluar di Masjidil Haram. Untuk kaum lanjut usia dan orang berkebutuhan khusus disediakan lebih dari 10.000 kursi roda.*



Pembangunan Sumur Bor


Pembangunan Sumur Bor Di Desa Putukrejo Kec.kalipare Kab.Malang


Kabar gembira

update sumur bor di kalipare sudah mengalir air dari mata air yang di bor oleh team relawan BMH di desa putukrejo kalipare

Terimakasih atas segala doa dan donasi anda.

Masih terbuka peluang investasi abadi ini untuk anda yang ingin memanfaatkan waktu terakhir ramadhan ini untuk dilipatgandakan pahala kebaikan sedekah untuk sumut bor di Malang Selatan.
Alhamdulillah dana yang masuk sekitar 152 juta dari target biaya 270 juta

Sedikit informasi terkait sumur bor, semoga bermanfaat.

Pastikan anda investasi abadi dalam sedekah sumur ini InsyaAllah pahala mengalir tiada henti
"Terima kasih kepada orang-orang baik yang telah membantu merealisasikan sumur bor di desa kami. Semoga semua keluarga diberikan kemudahan, kesehatan dan keberkahan menyertai segala aktifitas baiknya. Aamiin,,,

kapan lagi bisa berbagi kemuliaan di ramadhan ini

Rekening Donasi a/n Baitul Maal Hidayatullah
Mandiri syari'ah : 144 000 546 7870
Muamalat : 715 0000 964
BCA : 315 33 00 000
https://wa.orderlink.in/l0cgp

lokasi Desa putukrejo kec Kalipare kab Malang


Selasa, 19 Mei 2020

Benerkah? Akan Ada Bencana Untuk Manusia

Matahari Lockdown, Benarkah Akan Ada Bencana untuk Manusia?



Ahli astronomi menyatakan matahari sedang mengurangi aktivitasnya alias lockdown. Penurunan aktivitas matahari ini oleh para ahli disebut sebagai periode solar minimum. Penurunan itu  ditandai dengan bintik matahari yang menghilang. Ilmuwan mencatat Matahari tidak beraktivitas atau mengalami hari tanpa bintik sebanyak 76 persen hingga saat ini.

Tahun lalu, Matahari tercatat tidak beraktivitas sebanyak 77 persen dalam satu tahun, artinya 281 hari tanpa adanya bintik Matahari. Berdasarkan penelitian, bintik matahari sebenarnya terlihat telah menghilang jika dilihat baru-baru ini. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa manusia akan memasuki periode paling lama dari resesi sinar matahari yang pernah terekam dalam sejarah.

"Solar Minimum sedang berlangsung, dan itu salah satu yang terdalam. Perhitungan bintik Matahari menunjukkan itu adalah salah satu yang terlama dalam satu abad terakhir," tutur Tony Philips, salah seorang ahli astronomi.

Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa solar minimum berimbas pada pancaran sinar kosmik yang terus bertambah di tata surya. Dampaknya, sinar kosmik yang besar akan mengancam kesehatan para astronom dan mereka yang berada pada udara di kutub utara. 

Sinar Kosmik dengan jumlah yang tidak terkendali juga bisa memunculkan bencana. Selain memicu petir, menjadikannya lebih dari ancaman kesehatan. Para ilmuwan baru-baru ini mengamati 50 bintik matahari, dibandingkan dengan 40 ribu hingga 50 ribu yang biasanya terjadi dalam aktivitas normal.
Ilmuwan Jeff Knight mengatakan aktivitas minimum Matahari memang berkontribusi pada musim dingin yang lebih dingin. Ia menunjukkan bahwa aktivitas minimum Matahari terakhir pada 2008 dan 2010 bertepatan dengan musim dingin yang lebih dingin daripada biasanya di Inggris.

Profesor Fisika Luar Angkasa dari Universitas Reading Inggris, Mather Owen mengatakan siklus penurunan aktivitas Matahari terjadi setiap 11 tahun. 

"Meskipun minimum Matahari 'cukup dalam,' janganlah kita khawatir tentang zaman es mini," katanya.

Penurunan aktivitas matahari sendiri tidak hanya terjadi baru-baru ini, di abad 17 penurunan aktivitas matahari juga terjadi. Seperti yang diungkapkan Tony yang dikutip dari Nature World News, saat itu aktivitas matahari sangat rendah pada periode 1790 hingga 1830. 

Rendahnya aktivitas membuat penurunan suhu global dan berimbas pada cocok tanam. Dalam kurun waktu tersebut, bencana tidak bisa dihindari. Mulai cuaca yang sangat dingin, gagal panen, kelaparan, dan letusan gunung berapi yang signifikan. 

Akibat matahari lockdown saat itu temperatur turun hingga 2 derajat Celcius selama lebih dari 20 tahun, menyebabkan gangguan produksi pangan dunia, yang menyebabkan kelaparan. Pada abad ke-17 dan ke-18, suhu turun begitu rendah sehingga Sungai Thames, Inggris membeku, badai petir melanda Bumi. (*)