Minggu, 10 Mei 2020

Gaya Hidup Zero Waste


Gaya Hidup Zero Waste adalah Gaya Hidup Islami




HAMPIR setiap pengikut gerakan zero waste (nol sampah) memulai perjalanan mereka setelah membaca buku Zero Waste Home karya Bea Johnson. Setelah membaca ini dari  awal sampai akhir (dan membuat catatan kecil), saya sampai pada kesimpulan bahwa prinsip-prinsip zero waste sejalan sepenuhnya dengan agama kita – Islam.

Untuk mencapai gaya hidup nol sampah, Johnson berkomitmen dengan lima aturan untuk diterapkan dalam rumah sebelum mengkonsumsi atau membuang sampah. Lima prinsip itu adalah Refuse, Reduce, Re-use, Recycle, Rot.

Sebagai Muslim, dengan segala hal baru kita pelajari, kita harus selalu mempertimbangkan apa yang Allah dan Nabi kita Muhammad katakan tentang hal ini dalam al-Quran dan Hadis.

Saat membaca panduan Johnson, banyak ayat dan hadits yang muncul di benak saya yang sesuai dengan ajaran Islam – bagian dari agama yang tidak pernah benar-benar saya laksanakan. Buku ini sangat berguna dalam menerapkan ajaran-ajaran ini, terlebih lagi melihat kondisi bumi kita saat ini.

Refuse

Menolak apa yang tidak Anda butuhkan sepertinya cukup jelas. Tapi, ketidakmampuan kita menolak barang gratis yang tidak kita butuhkan, itu luar biasa.

Coba hitung berapa banyak selebaran, pena, gantungan kunci, dan kartu nama yang kita kumpulkan dan tinggalkan di rumah atau dibuang begitu saja ke tempat sampah? Menolak barang-barang ini akan mengurangi permintaan bagi perusahaan pemasaran untuk menghasilkan begitu banyak dan mendorong mereka untuk mengadopsi cara-cara kreatif dan berkelanjutan yang lebih baik untuk mempromosikan bisnis mereka. Barang-barang gratisan seperti ini juga sering kali dibuat dari bahan yang tidak bisa didaur ulang.

Reduce

Ada banyak ayat di Al-Quran yang isinya melarang kita untuk berlebihan dalam mengumpulkan harta benda dan anjuran untuk makan dan minum secukupnya,

الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

“yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,” [QS Al-Humazah – 104; 2]

يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [QS Al-A`raf – 7; 31]

Mengenai konsumsi makanan, Rasulullah bersabda:

“Bencana pertama yang menimpa umat ini setelah wafatnya Nabi adalah kenyang, karena apabila perut kenyang, badannya menjadi gemuk, hatinya menjadi lemah dan syahwatnya tak terkendali”. [HR. Bukhari]

Al-Qur’an jelas memperingatkan kita bahwa musibah akan datang jika kita berlebih-lebihan dalam harta benda maupun konsumsi kita. Semakin banyak Anda memiliki barang, maka semakin sulit Anda fokus mendekatkan diri kepada Allah.

Barang-barang yang kita miliki seringkali membutuhkan perawatan teratur, pengorganisasian dan bahkan bisa membuat kita stress. Selain itu, semakin banyak yang kita konsumsi, ingin beli ini dan itu, pada akhirnya membuat kita menjadi serakah.

Reuse

Nabi Muhammad memperbaiki pakaian dan sepatunya sendiri, baik di saat sulit maupun di saat lapang. Kebanyakan kita, jika barang rusak sedikit langsung dibuang. Gadget lama masih berfungsi dengan baik, tapi kepincut membeli gadget terbaru. Perilaku menggunakan kembali barang yang ada bukanlah hal baru tetapi inilah yang dipraktekkan oleh para Nabi di masa lalu.

Nabi Muhammad juga mengajarkan:

“Orang yang tidur sementara tahu tetangganya lapar, bukan salah satu dari kita.” [HR. Muslim]
Inilah motivasi di balik banyaknya kegiatan amal yang dipelopori oleh organisasi Muslim yang mengelola dapur umum dan bank makanan di seluruh Inggris. Bank makanan menyalurkan donasi makanan, serta pakaian hangat agar tetap hangat di musim dingin.

Barang-barang ini sangat penting bagi mereka yang tidur di jalanan atau keluarga yang hidup dalam kemiskinan di sekitar Inggris (atau di mana pun di dunia). Menemukan kehidupan kedua bagi barang yang kita miliki tidak membutuhkan banyak upaya dan ini juga mengurangi sampah. Ada ribuan orang yang hidup dalam kemiskinan di luar sana dan sangat membutuhkan barang-barang yang biasanya akan kita buang.

Recycle

Islam adalah agama yang memberikan pedoman pada setiap aspek dalam kehidupan kita sehari-hari. Membuang sampah dengan tepat juga disebutkan.

Abu Barza pernah bertanya kepada Muhammad: “Ajari aku sesuatu sehingga aku dapat memperoleh manfaat darinya. Beliau berkata, ‘Singkirkan hal yang mengganggu dari jalan kaum Muslim’.” [HR. Muslim]

الإيمان بضع وسبعون شعبة، فأعلاها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق

“Iman itu 70 dan sekian cabang, yang paling tinggi adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Oleh karena itu, sejak dari rumah, sebaiknya kita memilah sampah dengan benar. Selain berpotensi untuk didaur ulang, sampah plastik yang dipilah pun bisa menjadi rejeki bagi pengepul sampah.

Rot
Membusuk limbah kita adalah cara terbaik untuk mengurangi sampah yang kita buang ke TPA. Limbah makanan seperti kulit buah, sayuran, cangkang telur, daun kering, dan makanan sisa dapat dijadikan kompos yang bergizi untuk kebun Anda.

Kertas, abu dan kayu juga dapat dibuang ke tempat sampah kompos di kebun belakang Anda untuk memberi makan ekosistem mini, memberi makan ribuan serangga kecil.* Lanjut Halaman 2


0 komentar:

Posting Komentar