Gaya Hidup Zero Waste adalah Gaya Hidup Islami
HAMPIR setiap pengikut gerakan zero waste (nol
sampah) memulai perjalanan mereka setelah membaca buku Zero Waste Home karya
Bea Johnson. Setelah membaca ini dari awal sampai akhir (dan membuat catatan
kecil), saya sampai pada kesimpulan bahwa prinsip-prinsip zero waste sejalan
sepenuhnya dengan agama kita – Islam.
Untuk mencapai gaya hidup nol sampah, Johnson berkomitmen
dengan lima aturan untuk diterapkan dalam rumah sebelum mengkonsumsi atau membuang
sampah. Lima prinsip itu adalah Refuse, Reduce, Re-use, Recycle, Rot.
Sebagai Muslim, dengan segala hal baru kita pelajari, kita
harus selalu mempertimbangkan apa yang Allah dan Nabi kita Muhammad katakan
tentang hal ini dalam al-Quran dan Hadis.
Saat membaca panduan Johnson, banyak ayat dan hadits yang
muncul di benak saya yang sesuai dengan ajaran Islam – bagian dari agama yang
tidak pernah benar-benar saya laksanakan. Buku ini sangat berguna dalam
menerapkan ajaran-ajaran ini, terlebih lagi melihat kondisi bumi kita saat ini.
Refuse
Menolak apa yang tidak Anda butuhkan sepertinya cukup jelas.
Tapi, ketidakmampuan kita menolak barang gratis yang tidak kita butuhkan, itu
luar biasa.
Coba hitung berapa banyak selebaran, pena, gantungan kunci,
dan kartu nama yang kita kumpulkan dan tinggalkan di rumah atau dibuang begitu
saja ke tempat sampah? Menolak barang-barang ini akan mengurangi permintaan
bagi perusahaan pemasaran untuk menghasilkan begitu banyak dan mendorong mereka
untuk mengadopsi cara-cara kreatif dan berkelanjutan yang lebih baik untuk
mempromosikan bisnis mereka. Barang-barang gratisan seperti ini juga sering
kali dibuat dari bahan yang tidak bisa didaur ulang.
Reduce
Ada banyak ayat di Al-Quran yang isinya melarang kita untuk
berlebihan dalam mengumpulkan harta benda dan anjuran untuk makan dan minum
secukupnya,
الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ
“yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,” [QS
Al-Humazah – 104; 2]
يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه
لا يحب المسرفين
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [QS
Al-A`raf – 7; 31]
Mengenai konsumsi makanan, Rasulullah bersabda:
“Bencana pertama yang menimpa umat ini setelah wafatnya Nabi
adalah kenyang, karena apabila perut kenyang, badannya menjadi gemuk, hatinya
menjadi lemah dan syahwatnya tak terkendali”. [HR. Bukhari]
Al-Qur’an jelas memperingatkan kita bahwa musibah akan
datang jika kita berlebih-lebihan dalam harta benda maupun konsumsi kita.
Semakin banyak Anda memiliki barang, maka semakin sulit Anda fokus mendekatkan
diri kepada Allah.
Barang-barang yang kita miliki seringkali membutuhkan
perawatan teratur, pengorganisasian dan bahkan bisa membuat kita stress. Selain
itu, semakin banyak yang kita konsumsi, ingin beli ini dan itu, pada akhirnya
membuat kita menjadi serakah.
Reuse
Nabi Muhammad memperbaiki pakaian dan sepatunya sendiri,
baik di saat sulit maupun di saat lapang. Kebanyakan kita, jika barang rusak
sedikit langsung dibuang. Gadget lama masih berfungsi dengan baik, tapi
kepincut membeli gadget terbaru. Perilaku menggunakan kembali barang yang ada
bukanlah hal baru tetapi inilah yang dipraktekkan oleh para Nabi di masa lalu.
Nabi Muhammad juga mengajarkan:
“Orang yang tidur sementara tahu tetangganya lapar, bukan
salah satu dari kita.” [HR. Muslim]
Inilah motivasi di balik banyaknya kegiatan amal yang
dipelopori oleh organisasi Muslim yang mengelola dapur umum dan bank makanan di
seluruh Inggris. Bank makanan menyalurkan donasi makanan, serta pakaian hangat
agar tetap hangat di musim dingin.
Barang-barang ini sangat penting bagi mereka yang tidur di
jalanan atau keluarga yang hidup dalam kemiskinan di sekitar Inggris (atau di
mana pun di dunia). Menemukan kehidupan kedua bagi barang yang kita miliki
tidak membutuhkan banyak upaya dan ini juga mengurangi sampah. Ada ribuan orang
yang hidup dalam kemiskinan di luar sana dan sangat membutuhkan barang-barang
yang biasanya akan kita buang.
Recycle
Islam adalah agama yang memberikan pedoman pada setiap aspek
dalam kehidupan kita sehari-hari. Membuang sampah dengan tepat juga disebutkan.
Abu Barza pernah bertanya kepada Muhammad: “Ajari aku
sesuatu sehingga aku dapat memperoleh manfaat darinya. Beliau berkata,
‘Singkirkan hal yang mengganggu dari jalan kaum Muslim’.” [HR. Muslim]
الإيمان بضع وسبعون شعبة، فأعلاها قول لا إله إلا الله، وأدناها
إماطة الأذى عن الطريق
“Iman itu 70 dan sekian cabang, yang paling tinggi adalah
kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan
dari jalanan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Oleh karena itu, sejak dari rumah, sebaiknya kita memilah
sampah dengan benar. Selain berpotensi untuk didaur ulang, sampah plastik yang
dipilah pun bisa menjadi rejeki bagi pengepul sampah.
Rot
Membusuk limbah kita adalah cara terbaik untuk mengurangi
sampah yang kita buang ke TPA. Limbah makanan seperti kulit buah, sayuran,
cangkang telur, daun kering, dan makanan sisa dapat dijadikan kompos yang
bergizi untuk kebun Anda.
Kertas, abu dan kayu juga dapat dibuang ke tempat sampah
kompos di kebun belakang Anda untuk memberi makan ekosistem mini, memberi makan
ribuan serangga kecil.* Lanjut Halaman 2
0 komentar:
Posting Komentar