Lanjutan Artikel pertama
Kita dan Masalah Plastik
Jadi sekarang kita tahu bahwa Islam mendukung gaya
hidup zero waste , bagaimana lagi kita dapat memotivasi diri kita
untuk mengadopsi gaya hidup ini?
Apalagi semua itu membutuhkan lebih banyak pekerjaan,
perencanaan tambahan dan juga memakan waktu. Agar diri kita tergerak memulai
hidup tanpa sampah, kita harus menyadari hubungan kita saat ini dengan plastik.
Sederhananya, plastik adalah produk yang memiliki daya tahan
yang baik. Namun, ini berarti bahwa sekali produk plastik dibuat, ia akan tetap
ada di bumi ini SELAMANYA. Setiap bagian dari plastik yang dibuang akan merusak
habitat, lingkungan, dan lautan kita.
Berikut adalah beberapa statistik mengkhawatirkan yang
seharusnya memotivasi setiap Muslim untuk melakukan perubahan:
Lebih dari 8,3 miliar metrik ton plastik dibuang dalam 68
tahun terakhir
80% dari sampah plastik ini telah menyebar ke laut, merusak
kehidupan laut dan menyatu ke dalam rantai makanan kita – Itu sama dengan berat
8 miliar gajah atau 55 juta jumbo jet.
Di Inggris saja, 13 miliar botol air plastik dibuang tiap
tahun dan hanya 3 miliar yang didaur ulang.
Setiap manusia di planet ini setidaknya menggunakan 136 kilo
plastik sekali pakai dalam setahun
Jika angka-angka ini tidak cukup menakutkan, diperkirakan
pada tahun 2050 produksi plastik akan meningkat.
Jadi apa yang bisa
kita lakukan?
Untuk memulai, kita bisa berhenti menggunakan produk plastik
sekali pakai seperti sedotan, piring, gelas, dan peralatan makan. Gunakan wadah
berbahan kayu, logam atau kaca sebagai alternatif di dalam rumah. Dalam panduan
Johnson, dia memberikan banyak contoh tentang bagaimana dia mengganti
barang-barang di dapur, kamar mandi, dan aspek lain dalam hidupnya dengan
produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kita harus ingat bahwa Allah menunjuk kita sebagai khalifah
di muka bumi.
وهو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلوكم في
ما آتاكم إن ربك سريع العقاب وإنه لغفور رحيم
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi
dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [QS. Al-An’am:165]
Setiap Muslim adalah pelayan bagi bumi, dan Islam adalah
agama yang adil. Kita harus berusaha untuk hidup selaras dengan lingkungan
dengan mendukung petani organik lokal, merek dagang yang adil (mementingkan
kesejahteraan pekerja) dan membuat pilihan ramah lingkungan dengan kekuatan
konsumen kita.
Sangat memalukan bagi kita karena banyak komunitas lain yang
menjadi pionir dalam gerakan-gerakan ini padahal itu ada dalam tradisi kita
sendiri untuk mensyukuri ciptaan Allah yang meliputi hewan dan bumi ini.
Dan ingat, perubahan tak datang dalam semalam. Semua
perubahan membutuhkan waktu, tetapi In syaa Allah akan membawa kita lebih dekat
kepada Allah.*
0 komentar:
Posting Komentar