Perbanyak Shalawat di Masa Wabah!
============================
عن أبي بن كعب رضي الله عنه قال: يَا رَسُولَ اللهِ،
أَرَأَيْتَ إِنْ جَعَلْتُ صَلَاتِي كُلَّهَا عَلَيْكَ؟ قَالَ: “إِذَنْ
يَكْفِيَكَ اللهُ مَا أَهَمَّكَ مِنْ دُنْيَاكَ وَآخِرَتِكَ
Artinya: Dari Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu ia
berkata,’Wahai Rasulullah, tahukah Anda, jika aku jadikan doaku (doa untuk diri
sendiri) semuanya untuk bershalawat kepada Anda? Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda,’Maka Allah mencukupkan apa-apa yang menjadi tujuanmu dari
duniamu dan akhiratmu. (Riwayat Ahmad [21242],
Al Hafidz Al Haitsami
berkata,”Diriwayatkan Ahmad dan isnadnya jayyid.” Lihat, Majma` Az Zawa’id
(10/247)
Syeikh Ahmad Al Banna As Sa’ati berkata,”Sesungguhnya siapa
yang Allah cukupkan tujuannya, maka ia selamat dari ujian-ujian dan
fitnah-fitnah dunia.” (Fath Ar Rabbani (13/313)
Banyak Bershalawat ketika Terjadi Wabah dan Bencana Besar
Ibnu Abi Hajlah menyebutkan bahwasannya seorang lelaki
shalih menyampaikan bahwasannya banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad
Shallallahu Alahi Wasallam menjadi penangkal paling besar terhadap wabah tha’un
dan musibah-musibah besar lainnya. Dan ketika ia menyampaikan hal itu kepada
Syeikh Syamsuddin Ibnu Khatib di Yabrud, ia membenarkan akan hal itu, di mana
ia menjadikan Hadits Ubay Ka’ab di atas sebagai dalil. (Badzl Al Ma’un, hal.
333)
Ia juga berdalil dengan kisah pencuri onta yang selamat
karena bershalawat dalam satu hari seratus kali. Dan Rasulullah Shallallallahu
Alaihi Wasallam bersabda,”Engkau selamat dari adzab dunia dan akhirat.”
(Diriwayatkan Ibnu Basykuwal, dan As Sakhawi berkata,”Diriwayatkan Ibnu
Basykuwal tanpa sanad.” Lihat Al Qaul Al Badi’, hal. 240)
Sesungguhnya shalawat dari Allah merupakan rahmat, sedangkan
wabah tha`un meski pun ia kesyahidan dan rahmat bagi umat, namun pada asalnua
adalah keburukan dan adzab, sedangkan rahmat dan adzab adalah dua hal yang
saling bertentangan dan tidak akan bertemu. (Al Qaul Al Badi`, hal. 221)
Dalil lainnya, karena orang yang paling banyak shalawat di dunia
adalah orang yang paling selamat dari kengerian di hari kiamat. Maka shalawat
sebagai penangkal tha`un di dunia lebih utama. . (Al Qaul Al Badi`, hal. 221)
Hal itu dikarenakan juga bahwa Madinah terbebas dari tha’un
dan dajjal, dikarenakan keberkahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka
shalawat juga merupakan pengangkat wabah tha’un. . (Al Qaul Al Badi`, hal. 221)
Menangkal Bala` dengan Doa dan Iman kepada Takdir
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata,”Menangkal bala` dengan doa
seperti menangkal anak panah dengan perisai. Dan bukan merupakan syarat beriman
kepada qadha` dan qadar dengan tidak membawa anak panah dan tidak berlindung
dengan perisai.” (Badzl Al Ma’un, hal. 322)
0 komentar:
Posting Komentar