Aisyah Putri Abu Bakar, ‘Tanda Cinta’ Rasulullah
JAGAD YouTube sempat geger bersama lagu
Aisyah Istri Rasulullah, sebuah lagu yang digubah oleh Mr.Bie dari Malaysia.
Para selebritis dan youtuber asal Indonesia, seperti Syakir
Daulay, Sabyan, Aviwkila dan yang lain kemudian meng-covernya. Hingga menyedot
jutaan viewer dari kalangan anak muda serta sukses bertengger di pentas
trending.
Dengan lirik menarik full romantisme, nampaknya lebih mudah
bagi anak-anak dan remaja mengalunkan dan menghapal. Di mana-mana terdengar
lantunan lagunya. Bahkan beberapa keluarga nge-vlog bernyanyi bareng
menyuarakan syair ini.
Lirik lagu ini lebih banyak menonjolkan gambaran fisik dan
romantisme Ummul Mukminin Aisyah ra dalam kehidupan rumah tangga bersama
Rasulullah ﷺ.
Tak ayal, para penikmat lagu religi dibuat baper mendengarnya.
Apalagi para jomblo lillah. Dijamin bakalan berandai-andai dalam imajinasinya,
yakni mendapat pasangan romantis bak pangeran sempurna. Alunan nada indah serta
suara merdu sang vokalis menambah rasa di jiwa jauh terhanyut.
Lirik lagunya memang berdasarkan riwayat hadits shahih
Rasulullah ﷺ.
Pasti niat banget sang musisi untuk menghamparkan berhimpun
kebaikan-kebaikan dari Sayyidah Aisyah. Agar masyarakat kekinian lebih mengenal
sosok Humairah, pendamping setia Rasulullah ﷺ. Sehingga diharapkan mampu
menambah kecintaan mereka kepada Ummul Mukminin r.a. Pun agar semakin tertancap
dalam benak generasi muda, betapa kemuliaan dari Sayyidah Aisyah begitu
sempurna.
Hanya saja, ada beberapa hal yang sejatinya perlu menjadi
perhatian.
Hendaknya ketika menggambarkan sosok Sayyidah Aisyah lebih
mengarah kepada pencaran kecerdasannya yang didapatkan dari proses pendidikan
nubuwah. Karenanya, beliau menjadi mercusuar ilmu pengetahuan sepanjang masa.
Disamping itu Ummul Mukminin Aisyah memiliki segudang
keistimewaan dan terkemuka dalam kesabaran, kedermawanan, kezuhudan dan dalam
setiap sifat mulia.
Banyak sekali mutiara hikmah sang putri Abu Bakar ra. yang
bisa dipotret dari bermacam sudut pandang.
Jika mau menguliknya, Masya Allah. Bagi seorang musisi,
tentu akan sangat mudah untuk menyulapnya menjadi alunan indah sarat makna.
Lirik, rima, dan aransemen kan berpadu merdu mendayu. Menggugah kerinduan akan
perjumpaan dengan kesayangan Rasulullah ﷺ. Cintapun kian menggebu seiring
dengan keinginan bersua dengan Sang Maha Cinta.
Khumairah
Dalam hadits memang disebutkan dengan jelas tentang
sisi-sisi kecantikan beliau. Wajahnya yang cantik, putih, pipi kemerahan
(khumairah).
Namun bukan lantas dengan ringannya diangkat dalam sebuah
lagu. Bagaimanapun, pasti ada banyak implikasi yang menyertai dalam syair lagu.
Terkait bagaimana pembawaan sang vokalis, video klipnya dan lain-lain. Karena
tak bisa dipungkiri, hal inilah yang menjadikan sebuah lagu itu menjadi hits.
Bertebaran pula hadits yang membuka lembaran kisah hidupnya.
Tentang kebersamaan di sisi Rasulullah. Disebutkan bagaimana Rasulullah ﷺ
merebahkan diri dalam pangkuan Sayyidah Aisyah, minum di bekas gelasnya,
mencubit hidungnya. Bahkan ada yang jauh lebih privasi dari itu. Sebagaimana
yang digambarkan dalam salah satu hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan
langsung oleh Aisyah ra.
عن عائشة أم المؤمنين قالت: كان رسول اللهِ ﷺ يضع رأسه في حجري
فيقرأ وأنا حائض
“Dari Aisyah dia berkata; Rasulullah ﷺ pernah meletakkan
kepalanya di atas pangkuanku, lalu beliau membaca (Al-Quran), sementara saya
dalam keadaan haid.”
Namun rasanya tak elok jika kemudian dijadikan lirik lagu
untuk sekedar dinikmati sebagai kisah roman. Menjadi tontonan manusia dalam
berbagai versi.
Sesungguhnya apa yang terkandung dalam berhimpun hadits
tentang kisahnya adalah untuk menghamparkan berbagai kemuliaan dan keistimewaan
yang mengitari kehidupan Sayyidah Aisyah.
Bagai bunga yang ditanam di taman keimanan dan disiram
dengan limpahan wahyu, hingga aroma harumnya begitu semerbak dan tercium dari
barat sampai timur. Tumbuh dari batang pohon yang penuh berkah. Akar
tunjangannya menghunjam kuat dalam tanah. Dahan menjulang ke angkasa hampir
menyentuh bintang-gemintang.
Sekaligus memberi gambaran sosok manusia paling agung
sepanjang zaman, Muhammad bin Abdullah ﷺ. Yang telah diutus oleh Allah
sebagai refleksi kasih sayang bagi segenap semesta raya.
Itu semua hanya diperuntukkan dalam bahasan di ranah fiqih
dan keilmuan. Dari menelaah hadits-hadits tentangnya, terpancar begitu banyak
cabang ilmu. Termasuk soal bagaimana kedudukan relasi suami istri, tentang
kehidupan berumah tangga, hingga tataran teknis hubungan suami istri dalam
medan paling privasi pun.
Jika tidak dibatasi demikian, maka tidak menutup kemungkinan
lagu-lagu dengan lirik romantisme Rasulullah ﷺ dan Aisyah akan banyak
dimanfaatkan untuk orientasi profit. Sehingga tak heran jika ada video yang
menyertakan background seorang muslimah, hingga seolah berperan menjadi sosok
Sayyidah Aisyah. Jelas ini merupakan penggambaran yang tidak dibenarkan.
Meskipun tidak menyatakannya secara langsung, tapi dari gesture sang vokalis
beserta model, kita digiring menuju mindset demikian.
Hal ini bisa membuat celah bagi munculnya gharizah nau’
seorang manusia. Mengingat di sana ada penguatan sisi kewanitaan dan
kecantikan.
Jika alasannya adalah untuk dakwah, maka dikhawatirkan akan
mengalihkan esensi serta tujuan dakwah itu sendiri. Pendapat ini untuk
penjagaan saja. Supaya kita lebih berhati-hati dalam menyajikan kemuliaan yang
ada pada Sayyidah Aisyah. Karena masih banyak hadits yang lebih vulgar dari
sekedar itu. Jika ini lantas didramatisir menjadi sebuah lagu atau bahkan film.
Pasti ada rasa keberatan dari umat muslim.
Ini tak sekedar tentang halal haram, namun ada sisi lain
yang perlu menjadi pilihan penyajian. Tentu saja penting bagi kita agar
mengedepankan adab terhadap ibunda orang-orang mukmin yang dimuliakan Allah.
Mengubah Syair
Seperti apa yang disampaikan olah Buya Yahya dalam
kajiannya. Beliau memberi masukan, sebaiknya diubah saja syairnya. Buya pun
menyatakan tidak tega dan tidak bisa membaca syair yang demikian.
Syair lagu Sayyidah Aisyah versi bahasa Arab berikut ini
terasa lebih pas.
ضياء منه القمر يستحي
كُلُّ النِّسَاءِ تَؤَدّ أَنْ تَكُون مِثلَكي
Cahaya purnamapun malu padanya
Semua wanita (sepanjang masa) mengandai menjadi sepertimu.
يَا عَائِشَةُ
بِنْتُ أَبِى بَكْرٍ
حَبِيببُ رَسُولُ اللَّه
Duhai Aisyah
Putri Abu Bakar
Kekasih Rasulullah.
بِقَلْبِ خَيْرٌ الْمُرْسَلِين
فِي الْعِلْمِ فَاقَت عِلمَ كُلِّ الْعَالَمِين
Bersemayam dalam hati seorang utusan Allah terbaik .
Ilmumu melampaui pengetahuan yang dimiliki penduduk bumi.
خَبَرٌ جَلِيلٌ
يَزِفه جِبْرِيل
يَجُوبُ الدُنْيا
Hadis yang agung
Yang disampaikan Jibril
Menyebar di bumi.
عائشة
حَبَاكِ اللَّهُ حُبَّ مَنْ يُحِبُّهُ
Duhai Aisyah
Cintamu pada Allah sebagaimana cinta yang mencintai Allah.
فَصِرتي أَحَبُّ النَّاسِ لِقُلُوب الْمُسْلِمِين
بِنْتِ أَبِي بكرٍ
حَبِيبًا رَفِيقًي النَّبِيِّ رسول الله
Maka jadilah engkau sosok paling dicintai dalam hati umat
Islam.
Putri Abu Bakar
Sahabat dekat Rasulullah
Terasa unsur sastra dan keindahannya bukan? Apalagi
bagi millenial yang memahami bahasa Arab. Pasti begitu tersentuh dengan
segenap kemuliaannya. Bahkan lebih semangat “bersaing” dengan Aisyah dalam
meraup ilmu dan segala kebaikan. Akhlak, hafalan Al-Quran, hadits, ilmu
kedokteran, dan lain-lain.
Bagi yang baru berhijrah pun bisa tercerahkan. Memahami
betapa Islam tidak mengekang seorang perempuan untuk berkarya dan
berprestasi. Termasuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan seorang
muslimah diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya menuju kebangkitan Islam.
Yakni menjadi batu bata terbaik bagi bangunan peradaban mulia. Wallahu a’lam bish-shawwab.*
0 komentar:
Posting Komentar