Jumat, 22 Mei 2020

Petunjuk Shalat ied Di Rumah


Inilah Petunjuk Shalat `Ied di Rumah dari Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar



Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar yang dipimpin oleh Al Imam Al Akbar Syeikh Ahmad Ath Thayyib Syeikh Al Azhar merilis penjelasan untuk umat Islam seluruh dunia mengenai shalat ‘ied dalam situasi menyebarnya virus Corona. Hal itu dilakukan dalam rangka tanggung jawab berkenaan dengan masalah syari’at. Sebagaimana dilansir situs Al Azhar.eg pada Ahad (17/5/2020).

Demikianlah naskah penjelasan dari Ha’iah Kibar Ulama Al Azhar Asy Syarif berkenaan dengan palaksanaan shalat `ied di masa pandemi Covid- 19:

Alhamdulillah dan shalawat serta salam kepada Sayyidina Rasulillah, amma ba’du:
Bertolak dari berlangsungnya kondisi penyebaran penularan virus Corona (Covid- 19) juga berdasarkan informasi medis secara mutawatir  bahwasannya bahaya yang mendasar adalah mudah dan cepatnya penularannya, sedangkan kerumunan merupakan sebab langsung penularan wabah bahaya ini. Ketika syari’at datang dengan mewujudkan maslahat bagi manusia baik dunia dan akhirat serta mencegah kerusakan bagi mereka. 

Dan tatkala tujuan paling agung syari’at adalah menjaga jiwa dari setiap mara bahaya dan tatkala pandemik yang sedang menjangkiti manusia merupakan kedaruratan yang menyebabkan keringanan pada sebagian kewajiban syari’at dan disebabkan bahaya penyebarannya dan beserta penerapan hukum-hukum darurat pada penyelenggaraan shalat `ied. Juga bertolak pada penutupan sementara untuk masjid-masjid dan pelarangan kerumuman. Juga bertolak dari keudzuran dalam menerapkan langkah-langkah penjagaan di tempat-tempat shalat serta lapangan terbuka, sedangkan bahaya itu masih tetap ada, maka Hai’ah Kibar Ulama –bertolak dari tanggung jawabnya dalam syari’at menyampaikan kepada para pemangku kebijakan di seluruh dunia bahwasannya:

Boleh menyelenggarakan shalat Idul Fitri yang diberkahi di rumah-rumah, dengan cara shalat sesuai dengan shalat `ied, hal itu karena adanya udzur yang mencegah untuk diselenggarakannya di masjid-masjid atau di tempat-tempat terbuka. Dan diperbolehkan seorang laki-laki melaksanakannya secara berjama’ah dengan keluarganya, sebagaimana dibolehkan juga seorang melaksanakannya secara sendirian. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi:

Dari Ubaid bin Abu Bakr bin Anas bin Malik pelayan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sesungguhnya ia berkata,”Kala itu Anas, jika terlewatkan baginya shalat `ied bersama imam, maka ia mengumpulkan keluarganya dan melaksanakan shalat bersama mereka seperti shalat imam di hari raya.”

Waktu shalat `ied adalah waktu shalat dhuha, dimulai dari 1/3 jam dari setelah terbitnya matahari hingga 1/3 jam sesaat sebelum adzan dhuhur. Jika telah masuk adzan dhuhur maka anda tidak melakukan shalat karena waktunya telah berlalu. Imam An Nawawi berkata,”Jika seseorang terlewat shalat `ied bersama imam, ia melaksnakan shalat secara sendirian, dan itu merupakan ada` (shalat pada waktunya, bukan qadha`) selama matahari pada posisi waktu `ied. Adapun siapa yang tidak melaksanakan shalat hingga waktu dzuhur, maka ia telah terlewatkan”

Jika seorang muslim melaksanakan shalat `ied secara sendirian atau berjama’ah dengan keluarganya di rumahnya, maka ia melaksananannya dua raka’at dengan beberapa takbir tambahan. Jumlah takbir tambahan ada tujuh di raka’at pertama setelah takbiratul ihram dan lima takbir di rakaat ke dua setelah takbir raka’at bangkit dari sujud untuk raka’at ke dua. 

Hal itu sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dari hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anha bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan takbir di `ied al fithr dan al adha di rakaat partama tujuh takbir dan di raakat ke dua lima.

Tidak disyaratkan khutbah bagi shalat `ied, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencukupkan shalat tanpa khutbah.

Dan Ha’iah Kibar Ulama menyeru kepada kaum muslimin di belahan timur dan barat untuk merendahkan diri kepada Allah di hari-hari diberkahi ini dengan doa agar diangkatnya bala’ dan bersegara dalam melakukan perbuatan kebaikan dan memperbanyak sedekah dan member pertolongan serta member dukungan kepada para pasien dan orang-orang yang membutuhkan untuk meringankan mereka yang terdampak wabah ini. 

Dan kita berdoa kepada Allah agar mengangkat bala’ ini dari seluruh umat manusia dan menjaga negeri-negeri kita dan manusia semuanya dari wabah ini dan dari berbagai macam penyakit.


0 komentar:

Posting Komentar