Inilah Petunjuk Shalat `Ied di Rumah dari Hai’ah Kibar Ulama
Al Azhar
Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar yang dipimpin oleh Al Imam Al
Akbar Syeikh Ahmad Ath Thayyib Syeikh Al Azhar merilis penjelasan untuk umat
Islam seluruh dunia mengenai shalat ‘ied dalam situasi menyebarnya virus
Corona. Hal itu dilakukan dalam rangka tanggung jawab berkenaan dengan masalah
syari’at. Sebagaimana dilansir situs Al Azhar.eg pada Ahad (17/5/2020).
Demikianlah naskah penjelasan dari Ha’iah Kibar Ulama Al
Azhar Asy Syarif berkenaan dengan palaksanaan shalat `ied di masa pandemi
Covid- 19:
Alhamdulillah dan shalawat serta salam kepada Sayyidina
Rasulillah, amma ba’du:
Bertolak dari berlangsungnya kondisi penyebaran penularan
virus Corona (Covid- 19) juga berdasarkan informasi medis secara mutawatir
bahwasannya bahaya yang mendasar adalah mudah dan cepatnya penularannya,
sedangkan kerumunan merupakan sebab langsung penularan wabah bahaya ini. Ketika
syari’at datang dengan mewujudkan maslahat bagi manusia baik dunia dan akhirat
serta mencegah kerusakan bagi mereka.
Dan tatkala tujuan paling agung syari’at
adalah menjaga jiwa dari setiap mara bahaya dan tatkala pandemik yang sedang
menjangkiti manusia merupakan kedaruratan yang menyebabkan keringanan pada
sebagian kewajiban syari’at dan disebabkan bahaya penyebarannya dan beserta
penerapan hukum-hukum darurat pada penyelenggaraan shalat `ied. Juga bertolak
pada penutupan sementara untuk masjid-masjid dan pelarangan kerumuman. Juga
bertolak dari keudzuran dalam menerapkan langkah-langkah penjagaan di
tempat-tempat shalat serta lapangan terbuka, sedangkan bahaya itu masih tetap
ada, maka Hai’ah Kibar Ulama –bertolak dari tanggung jawabnya dalam syari’at
menyampaikan kepada para pemangku kebijakan di seluruh dunia bahwasannya:
Boleh menyelenggarakan shalat Idul Fitri yang diberkahi di
rumah-rumah, dengan cara shalat sesuai dengan shalat `ied, hal itu karena
adanya udzur yang mencegah untuk diselenggarakannya di masjid-masjid atau di
tempat-tempat terbuka. Dan diperbolehkan seorang laki-laki melaksanakannya
secara berjama’ah dengan keluarganya, sebagaimana dibolehkan juga seorang
melaksanakannya secara sendirian. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al
Baihaqi:
Dari Ubaid bin Abu Bakr bin Anas bin Malik pelayan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sesungguhnya ia berkata,”Kala itu Anas, jika terlewatkan baginya shalat `ied bersama imam, maka ia mengumpulkan keluarganya dan melaksanakan shalat bersama mereka seperti shalat imam di hari raya.”
Waktu shalat `ied adalah waktu shalat dhuha, dimulai dari
1/3 jam dari setelah terbitnya matahari hingga 1/3 jam sesaat sebelum adzan
dhuhur. Jika telah masuk adzan dhuhur maka anda tidak melakukan shalat karena
waktunya telah berlalu. Imam An Nawawi berkata,”Jika seseorang terlewat shalat
`ied bersama imam, ia melaksnakan shalat secara sendirian, dan itu merupakan
ada` (shalat pada waktunya, bukan qadha`) selama matahari pada posisi waktu
`ied. Adapun siapa yang tidak melaksanakan shalat hingga waktu dzuhur, maka ia
telah terlewatkan”
Jika seorang muslim melaksanakan shalat `ied secara
sendirian atau berjama’ah dengan keluarganya di rumahnya, maka ia
melaksananannya dua raka’at dengan beberapa takbir tambahan. Jumlah takbir
tambahan ada tujuh di raka’at pertama setelah takbiratul ihram dan lima takbir
di rakaat ke dua setelah takbir raka’at bangkit dari sujud untuk raka’at ke
dua.
Hal itu sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dari hadits ‘Aisyah
Radhiyallahu anha bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan
takbir di `ied al fithr dan al adha di rakaat partama tujuh takbir dan di
raakat ke dua lima.
Tidak disyaratkan khutbah bagi shalat `ied, sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencukupkan shalat tanpa khutbah.
Dan Ha’iah Kibar Ulama menyeru kepada kaum muslimin di
belahan timur dan barat untuk merendahkan diri kepada Allah di hari-hari
diberkahi ini dengan doa agar diangkatnya bala’ dan bersegara dalam melakukan perbuatan
kebaikan dan memperbanyak sedekah dan member pertolongan serta member dukungan
kepada para pasien dan orang-orang yang membutuhkan untuk meringankan mereka
yang terdampak wabah ini.
Dan kita berdoa kepada Allah agar mengangkat bala’
ini dari seluruh umat manusia dan menjaga negeri-negeri kita dan manusia
semuanya dari wabah ini dan dari berbagai macam penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar